Cinta Terlarang, Kata Dia
Tuesday, July 10, 2012
Kita
bagian dari reruntuhan emosi dan kerapuhan hati, kawan. Bagaimana jika
suatu saat nanti, ketika orang yang mampu mengerti ternyata dia yang
juga membuatmu sakit?
Kita hidup dalam ruang yang sempit. Kamu
bagian dari cinta. Kamu memiliki rasa. Meski kau bilang itu sebuah
keterlarangan, tapi kamu yakin jiwamu dan jiwanya sepadan. Genggaman
erat jemarinya mampu menghangatkanmu sampai jauh kerelung jantungmu. Lalu apalagi yang kau risaukan?!
Kita tidak akan pernah tahu, bagaimana hidup akan berjalan. Kemana riak
nasib akan membawa biduk kehidupan. Katakanlah ini cinta terlarang,
saat ini. Tapi mengapa keterlarangan itu mampu membunuh hampa dan
sakitmu?
Kita hidup dalam ruang yang sempit. Kamu bagian dari cinta. Kamu memiliki rasa. Meski kau bilang itu sebuah keterlarangan, tapi kamu yakin jiwamu dan jiwanya sepadan. Genggaman erat jemarinya mampu menghangatkanmu sampai jauh kerelung jantungmu. Lalu apalagi yang kau risaukan?!
Kita tidak akan pernah tahu, bagaimana hidup akan berjalan. Kemana riak nasib akan membawa biduk kehidupan. Katakanlah ini cinta terlarang, saat ini. Tapi mengapa keterlarangan itu mampu membunuh hampa dan sakitmu?
Hampa
Jika bintang-bintang sudah tidak dapat lagi menemani
Biarlah ku nikmati kesunyian ini
Sajak tak lagi dapat mewakili rasa
Maka biarkan aku menikmati hampa
Dan juga air mata
mungkin lebih bermakna daripada tawa
Penuh dusta
Pada batas antara rindu dan duka
Hati yang mati suri tiba - tiba terjaga
Tersadar bahwa kau masih ada
dan takkan ada gantinya
Begitu keras kumencoba
Tuk sekedar menghapus luka
Haruskah kita menyerah pada keadaan
Perkenalan
Pertemuan
Kerinduan
-BersamaSayupSuaraDanRenyahTaw amuYangMasihTerngiang-
5 Juli 2012
Biarlah ku nikmati kesunyian ini
Sajak tak lagi dapat mewakili rasa
Maka biarkan aku menikmati hampa
Dan juga air mata
mungkin lebih bermakna daripada tawa
Penuh dusta
Pada batas antara rindu dan duka
Hati yang mati suri tiba - tiba terjaga
Tersadar bahwa kau masih ada
dan takkan ada gantinya
Begitu keras kumencoba
Tuk sekedar menghapus luka
Haruskah kita menyerah pada keadaan
Perkenalan
Pertemuan
Kerinduan
-BersamaSayupSuaraDanRenyahTaw
Subscribe to:
Posts (Atom)