My Sweetie Ikkeuchi
Wednesday, June 13, 2012
Waaaahhh... Kalo mau cerita tentang persahabatan kami mah nggak akan ada habisnya. Bingung juga mau mulai darimana
Watashi no tomodachi, Shikamaru Kun
"Aq g tw nda, aq g tw ssok shabat tu ky p,tp kmu tmen
karib ku,org yg plng ngrti aq,,tp mngkn ksar ny, y kmu sahabat aq.."
SatNite, March 13th 2010 @21:34 PM
Itu SMS yang dikirim oleh seorang sahabat aku. Belum terlalu lama aku kenal dia, nggak sengaja juga, kebetulan, kalo emang kebetulan itu beneran ada.
Me and My Shika Kun |
Dulu kita sama - sama Praktik Umum ditempat yang sama. padahal kita satu fakultas di kampus. Beda jurusan aja. Dan parahnya gedungnya tepat bersebelahan dengan gedungku. Dia yang kurang tenar, atau aku yang kurang gaul yah, whatever!!! Yang jelas sekarang dia jadi sahabat aku.
Aku sepakat kalo soulmate itu nggak harus berwujud suami, atau istri, atau kekasih. Justru soulmate aku adalah sahabat - sahabat yang selalu bisa 'klik' ama aku.
Aku lebih suka panggil dia dengan ejaan terbalik. Bukan karena ini suka - suka aku sendiri. Tapi udah kebiasaan sejak pertama kali kenal. Bukan cuma nama yang dibalik - balik, kita juga emang suka ngomong dengan kata yang hurufnya dibalik. Biar yang denger ribet ngertinya, hehe...
Aku juga suka panggil di "Jimbron". Bukan karena postur dan sifatnya kayak Jimbron yang di #LaskarPelangi. Tapi gara - gara aku suka banget ama tetralogi itu dan aku jatuh cinta banget ama sosok Arai. Tapi gara - gara dia suka ngaku2 sebagai arai, aku nggak rela dong, udah aja jadi aku panggil dia Jimbron :)
Tapi belakangan dia pengen jadi sosok kayak Shikamaru dalam cerita #Naruto. Hidupnya cukup. Punya keluarga bahagia, punya istri yang nggak cantik tapi membuat hidupnya sempurna. Karena dia yang mau, yasudah akhirnya aku panggil dia Shikamaru Kun.
Disini juga ada cerita tentang Shikamaru Kun, lho. Pas lagi #galau gara - gara dia sempet ngilang.
Banyak yang curiga kita itu lebih dari sekedar teman biasa. Ada yang nyebut HaTeeS-an (Hubungan Tanpa Status), ada yang bilang TTM (Teman Tapi Mesra), tapi yang jelas kita itu punya 'status', yaitu 'sahabat!!! Never ending relationship.
Shikamaru Kun,
Seorang sahabat yang sangat beruntung sekali kumiliki. Begitu banyak waktu yang aku lewati sama dia. Bercanda, bergosip, curhat, nangis, ketawa, galau, makan, belajar, begadang, everything!!!
Tapi waktu terlalu cepat untuk membawa kami sampai kepada saat dimana masing - masing punya ambisi dan visi masing - masing. Apalagi setelah dia mulai kerja. Otomatis dia harus membagi waktu dengan pekerjaannya. sampe - sampe mengurus diri aja dia nggak bisa. Huh, payah!!!
Shortly, Friendship is one of the most beautiful and purest thing in the world.
Cherish it always.Shikamaru Kun is definitely One of my valuable thing in this world. I don't want to lose him. He will always have a special place in my heart.
so, this is my story about Shikamaru Kun. He's still my soulmate.
Kawan, Aku Rindu
…Apapun yang terjadi, ku kan slalu ada untukmu…
Janganlah kau bersedih
Coz everything’s gonna be ok!!
Aku rindu lagu itu kawan. Lagu yang kau nyanyikan sebagai
pembangkit gelora semangatku. Kau berjanji untuk selalu menjadi sahabatku,
meski apapun yang terjadi denganku. Apakah aku akan menjadi pecundang dalam
perlombaan itu. Ataukah aku akan berdiri di podium kemenangan. Aku ingat
sekali, ketika itu aku akan berkompetisi, merelakan malam – malamku bergelut
dengan laptop, jurnal, buku, dan kamus. Kau temani aku kala itu, setelah
setahun sebelumnya pula kita sudah layaknya saudara.
Ketika kau terpuruk dilanda renjana, aku selalu menggodamu,
menyandaimu hingga senyum itu mampu tersungging dibibirmu meski sedikit kelu.
Berkali – kali kau tersiksa dilanda rindu. Tapi kau selalu dapat bangkit dan
menunjukkan ketegaranmu. Pun aku. Masa muda kita tak bisa lepas dari godaan
penyakit hati memang. Dan itulah topic yang amat menarik untuk kita bicarakan.
Hingga malam menjelang. Hingga suara parau lantaran terlalu banyak berceloteh
ria. Kita menikmati itu, kawan. Kita saling menjaga.
Kondisi lingkungan, Keluarga, usia, dan tuntutan akademik
memaksa kita mengejar mimpi – mimpi yang selalu kau bilang kau menaruhnya
didepan mata. Bukan 5 cm didepan keningmu. Agar lebih dekat untuk selalu kau
lihat, katamu. Kita bertarung, kita berjuang bersama menelusuri jalan demi
mimpi kita. Hingga kau bilang kau menyerah. Aku sakit, teramat sakit melihat
nyalimu yang ciut. Kau bilang, suatu saat kita akan sua “disana”, tempat yang
kita impikan, meski aku tiba disana lebih dulu. Kau menguatkanku, meyakinkanku
bahwa aku mampu, tak sepertimu yang lemah.
Kau dorong aku agar selalu berpikir rasional.
Mempertimbangkan ini – itu dalam mengambil keputusan mengambil tindakan. Aku
bergantung padamu. Aku selalu melibatkanmu dalam setiap masalahku. Maaf untuk
itu, kawan. Dan aku hanya bisa berjanji untuk selalu berusaha agar mandiri. Aku
mempercayaimu. Lambat laun aku kian mengerti arti kedewasaan. Itulah yang kau
ajarkan. Melalui nasehatmu. Melalui kisah hidupmu. Bahkan akulah saksi kisah
itu. Jujur, aku angkat topi untuk itu. Orang macam kaulah yang kelak akan jadi
orang berhasil, kata ibuku. Aku ingin sepertimu. Aku iri, kawan.
Kubuka lagi album kisah bersamamu. Ada haru menyeruak
disana. Ada harap bersua denganmu.
Berkisah tentang hari ini. Tentang alam raya. Tentang mimpi. Aku merindukanmu,
kawan. Berharap malam ini aku bermimpi tentang edelweis, lumba – lumba, danau
tiga warna. Dan ada kau disana. Menyapaku.
Wake me up when September ends,
-Araindavita-
25 September 2011 @10:55 PM
Mr. Anomali
Monday, June 11, 2012
Hai Mr. Anomali, here I wrote a
story about you, check it out yaaa… [Kalo kamu baca]. Aku bukannya benci ama
kamu, bukan juga punya maksud buruk sama kamu, aku Cuma terkesima dengan hidup
kamu yang wondering dan amazing. Aku pikir ini kesan, pesan, dan dramanya bakal
bagus kalo aku inget terus. Asal nggak bikin galau aja kan nggak masalah. Just
to remember. Katanya kan nggak boleh kita lupain sejarah ^_^ thank’s udah
pernah mengukir sejarah dalam hidup aku. Sejarah yang penuh warna, merah,
kuning, biru, putih, abu – abu, hitam. Colorful, deh pokoknya. Thank’s anyway.
Aku tuh kenal kamu nggak sengaja,
sumpe deh nggak sengaja banget. Gara – gara kamu pacaran ama sobat aku yang
lagi putus asa banget karena abis putus dari pacarnya, kakak tingkat aku.
Akhirnya aku kenal kamu sebagai sosok yang harusnya dikasih gelar “wise person”
karena kamu udah berhasil ngembaliin keceriaan sobat aku.
Hingga akhirnya karena
kesibukanku [yang sebenarnya nggak sibuk juga sich] aku nggak sempet dengerin
sobat LDR aku itu [Emang pacaran aja yang boleh Long Distance relationship??
Sobatan juga gitu deh]. Aku tahu kalian putus ya dari kamu. Sampai kita ngobrol
dan kamu membuka diri untuk berteman dengan aku. Aku sich welcome aja. Toh
nggak ada salahnya berjejaring.
Beberapa hal tentang kamu udah
aku denger dari sobat aku. Dan kamu mempertegasnya dengan cara kamu sendiri
cerita ke aku tentang kamu. Sama persis kayak apa yang aku denger dari sobatku.
So, nggak ada keraguan bahwa kamu itu manusia ‘normal’.
Shortly, akhirnya kita bersahabat.
Meski awalnya aku juga sebel sama kamu gara – gara kamu udah ngehancurin
perasaan sobat aku yang lagi labil kala itu.
Cerita tentang kamu tuh udah aneh
dari awalnya. Dan ini yang sebenernya bikin aku penasaran dan terus membuka
diri untuk bersahabat dengan kamu. Aku juga pengen tau sejauh mana sih kenaehan
kamu. Kamu itu unik [penilaianku pada saat itu].
Banyak hal yang bikin aku
sebenernya kagum sama kamu [kagum dalam arti yang sebenarnya, bukan dalam arti
lebay]. Kemandirian kamu, pengetahuan, ide – ide cemerlang, pengalaman, semua
itu bikin aku belajar dari kamu tentang hidup. Ya, setidaknya banyak hal baik
dan bermanfaat yang bisa aku petik dari persahabatan kita pada awalnya.
Hingga sobat aku bener – bener
memohon supaya aku putus kontak dengan kamu. Tapi aku nggak mau. Alasannya
cukup masuk akal, sejauh ini kamu nggak ngerugiin aku kok, bahkan aku bisa
belajar banyak dari kamu. So, aku pertahanin kamu sebagai sahabat aku. Dan
sobatku nggak lagi maksa aku buat jauhi kamu. Well, lampu ijo.
Diusia dua bulan persahabatan
kita [ciyeee…], mulai ada konflik. Bukan antara kamu dan aku. Tapi antara kita
ama sobat aku. Weittss… ini bukan cinta segitiga, Cuma salah paham aja. Gara –
garanya kamu punya panggilan special buat aku. Ditambah lagi kamu pake panggilan
tertentu yang [mungkin] bikin gerah sobatku itu, yang nyatanya dia masih
menyimpan perasaan dan harapan yang begitu dalem terhadap kamu.
Itu kejadian di awal Desember
2011, pas aku lagi turun lapang, menghadapi konflik tenurial di Lampung Barat.
Pukulan berat buat aku yang punya kewajiban untuk focus pada tugas, masalah
kita, dan hari pertama dapet dooonggg… kebayang nggak sich menderitanya aku???
Kalian nggak kasian ama aku?
Aku nangis karena dituduh macam –
macam ama sobat aku. Aku meraung – raung sampe kakak – kakakku berusaha buat
nenangin dan mereka pengen tau masalahku. Eh, please deh, masalah kayak gini
nggak mungkin dong aku share ke mereka. Akhirnya aku pendam dalem – dalem
seorang diri. Nggak seorang diri juga sih, ada sahabat aku @Ikkeuchi chan juga
yang bantu aku nyelesein ini semua. Karena aku nggak bisa akses facebook di
remote area begitu, jadi @ikkeuchi deh yang buka dan infoin ke aku.
Waktu itu yang jadi masalah
adalah status facebook dan komen – komennya. Waktu itu kamu lagi nemenin aku
yang lagi nunggu jemputan untuk pergi ke Lampung Barat. Jemputanku dateng tepat
tengah malem, dan kamu masih tetep nemenin aku sampe aku tiba dilokasi. Waktu
itu kamu lagi nonton golek ditempat temenmu yang nikahan.
Lucu. Itu kesan yang kutangkap
dari cerita kamu tentang wayang golek. Emang lucu sih, meskipun aku nggak tau
artinya, tapi as you said, ada kamu yang nerjemahinnya buat aku. [waaahh..jadi
makin pengen bisa bahasa Sunda]. Dan kamu bilang kalo kamu nikah nanti, pengen
ada hiburannya wayang golek.
Pengen rasanya aku tepok jidat
sekuat – kuatnya. Kata sobat LDR aku itu kan kamu udah nikah dan punya dua
anak. Heuheu. Meski kata kamu itu nggak bener dan Cuma akal – akalan kamu dan
temen –temen kamu aja supaya kamu bisa jauh dari sobat aku itu. Mana yang bener
coba?! Whatever!!!
Dua hari setelah kejadian aku
marahan sama sobat aku itu, kamu bilang mau dateng ngelamar seorang anak ustadz
di pondok kamu waktu SMP dulu di Banten. Kamu nggak pernah lagi mau nyinggung
sobat aku, dan juga masalah yang menimpa aku dan sobatku gara – gara keberadaan
kamu [Aku bukan nyalahin kamu, lho]. Dan seminggu kemudian kamu kasih tau aku
kalo kamu nggak sekedar datang kerumah orang yang kamu panggil ‘nenk’ itu untuk
ngelamar dia, tapi kalian malah langsung dinikahin. Simple banget yah, urusan
nikah menikahi itu. [heran]
Oh, iya satu lagi keanehan kamu.
Kamu bilang kamu SMA di salah satu sekolah ditempat kamu tinggal sekarang. Tapi
di identitas kamu dijejaring social,kamu berkata lain. Kamu sekolah di SMA di
Kabupaten lain. Udah gitu nama kamu banyak banget. Aku sampe pusing dengan
“alias” yang kamu pake. Kamu sendiri nggak lupa, kan, dengan nama kamu?!
Kamu juga suka bertindak alay.
Dengan bahasa – bahasa kamu dan tingkah kamu. Aduh, kamu manusia paling ajaib
yang pernah aku kenal. Eh, sorry… aku belum kenal kamu. Dan mungkin kamu juga
belum kenal jati diri kamu sendiri.
Kemudian aku cerita ke sobat aku
yang lainnya, Shikamaru Kun, tentang kamu, sobat LDR aku, dan masalah kita.
Respon dia cukup bagus sebagai seorang sobat yang menghadapi sobatnya yang lagi
dirundung duka. Tapi yang nggak aku suka sih, Shikamaru Kun selalu ngatain aku
bodoh dengan membiarkan ‘trouble maker’ macam kamu tetep ngehantuin hidup aku.
Yeah, itu menurut Shikamaru Kun, menurut aku nggak gitu. Nggak apa –apa kok
kamu tetep jadi sahabat aku.
Singkat cerita, aku pernah
dikenalin ama orang yang katanya itu istri kamu. Tapi herannya aku selalu nggak
pernah bisa buat ngobrol langsung ama dia. Via telpon aja nggak pernah. Kamu
Cuma ngenalin aku ama dia via chat facebook. Selain dia juga pernah beberapa
kali SMS aku, tapi kok pake nomor hape kamu yah?! Hard to believe.
Sampai kemudian kamu ngaku ke
istri kamu kalo kamu ada perasaan special ama aku. Dan kamu bilang istri kamu
nggak marah. Bahkan kamu bilang, kalo aja aku tu keseharian kamu, pasti aku
bakal tertarik ama kamu. Kamu juga bisa tau banget tentang aku gitu. Tau dari
mana, kang??! Helloooowwww….!!!!???
Istri kamu ngebiarin kita tetep
komunikasi kayak biasanya. Malahan istri kamu minta aku buat ngasih nama ke
anak kalian nanti. Oh, iya, istri kamu mulai hamil dua bulan. Itu pas valentine
[males banget aku ngebahas valentine]. Wah, berhati mulia banget yah. Itu
manusia atau ibu peri? Hey, wake up, gal!!! it’s not fairy tale!!!
Sampai akhirnya aku oke aja komunikasi
sama kamu. Terlebih kamu suka ngasih masukan, informasi, saran, dan sharing ama
aku. Waktu itu aku lagi training sebagai new reporter di Koran lokal anaknya
Koran nasional. Itu kan impian aku banget bisa jadi reporter. Waktu itu kamu
ngedukung aku benget ditengah banyaknya pro-kontra terhadap pekerjaan aku. Kamu
ngasih semangat aja buat aku terus berkarir dan ngejar impian aku. Dan waktu
itu aku tergila – gila banget ama film #RepublikTwitter , heuheu…
Nggak lama setelah itu, lagi – lagi pas aku lagi
ada urusan dengan Lampung Barat, kamu ngasih kabar ke aku kalo nggak ada lagi
‘waktu yang tersisa’ buat kamu. Kamu ngaku kalo kamu itu sakit. Sakitnya nggak
tanggung – tanggung, bukan flu atau demam, kamu sakit gangguan fungsi hati. Aku
jadi mikir, yang kamu maksud itu ‘hati’ dalam arti yang sebenarnya, atau hanya
konotasi. Entahlah.
Ajaibnya, nggak ada donor yang
cocok buat kamu, pihak rumah sakit udah coba cari donor kemana – mana. Ada
sahabat kamu yang suka kamu panggil ‘ayah’ yang mau donor dan cocok hatinya
buat kamu. Kamu nggak rela buat ngambil hati dia dan merenggut hidup dia gitu
aja. Apalagi duda beranak satu itu adalah sahabat baik kamu sendiri.
Tapi karena keadaan yang memaksa,
akhirnya kamu menerima hati dari sahabat kamu itu. Innalillahi waina ilahi
rajiun, dia pergi demi kamu dengan meninggalkan anaknya yang berusia lima
tahun. Amalia Nurwaidah, namanya. Dia sih udah cukup dekat dengan kamu dan
biasa manggil kamu ‘papa’. So, nggak ada masalah untuk ngerawat dan ngejaga
dia.
Beberapa hari kamu nggak ada
kabar. Tiba – tiba dateng SMS dari nomor kamu. Tapi itu bukan kamu. Itu Viena,
yang katanya adik kamu. Dia minta maaf atas nama kamu. Waktu itu aku lagi
ngedampingin expert dari Belanda untuk improvisasi produksi di salah satu
pabrik keripik di Bandar Lampung. Jadwalku lumayan padet. Beruntungnya pihak
perusahaan dan expert-ku ngijinin aku buat komunikasi sama Viena [atau siapapun
yang SMS aku itu]. Tapi lagi – lagi aku nggak berhasil menghubungi Viena via
telpon. Alasaannya nggak boleh sama si ayah karena lagi banyak sodara, jadi
nggak enak kalo ngobrol ditelpon. Yeah…whatever!!!
Waktu itu kamu lagi terbaring
nggak sadar di rumah sakit. Katanya kamu jatoh pingsan pas lagi ngajar. Dan
kamu pingsan seharian. Semua keluarga udah kumpul. Mau ngapain yah kira –
kira?? Penyakit kamu itu juga yang bikin aku baikan ama sobat LDR aku di
Bandung. Akhirnya kami baikan dan mesra seperti dulu lagi. Wah, nggak nyangka
banget deh akhirnya bisa baikan lagi. Waktu itu aku kirim paket yang isinya
rupa – rupa produk keripik pisang hehe. Semoga suka.
Ada kabar yang ngagetin lagi nih
tiba – tiba. Kamu bilang berdasarkan hasil tes DNA, ternyata Amal itu 99 persen
darah daging kamu. Wow!!! Incredibble world of you!!! Kamu bilang ternyata Amal
itu anak kamu dari pacar kamu pas SMA. Pacar kamu yang ngilang selama sebulan.
Dan belakangan kamu tau kalo dia itu ngilang karena hamil. Dan kemudian kamu
tau kalo dia udah nikah sama sahabat kalian dan dia udah meninggal dengan sebab
yang kamu nggak pernah tau. Dia udah punya anak, ya si Amal itu. Astaghfirullah.
Aku spechless banget. Dunia kamu
bener – bener ajaib deh. Sampe – sampe sulit untuk aku pahami.
Nggak lama kemudian, kamu bener –
benar pulih. Waktu itu aku lagi di Kalimantan ngehadirin suatu pertemuan. Kamu
bilang kamu kangen sama bintang. Aku jadi inget puisi yang kamu kirim pas aku
lagi ‘sekolah logika’ di kantor redaksi waktu itu. Kamu bilang kamu pengen
ngejemput bintang. Kamu bilang kamu lagi nggak bisa liat waktu itu. Kamu abis
dioprasi kecil karena gangguan dimata kamu. Kata dokter sih gara – gara sering
begadang dan kena debu. Ada – ada aja yah penyakit kamu.
Setelah itu kamu ngilang. Cuma
dateng dengan SMS yang isinya nggak jelas. Atau posting di wall kamu sendiri
dan di grup yang nggak cukup menjelaskan keadaan kamu juga. Kamu keliatan lagi
down dan depresi banget. Aku nggak tau kenapa karena kamu emang nggak ngasih
tau. Waktu itu kamu nyaris bener – bener ilang dari kehidupan aku.
Aku pikir kamu bakal beneran
ngilang. Nggak taunya kamu dateng lagi tiba
- tiba dengan puisi yang maknanya absurd banget menurutku. Sampai
akhirnya beberapa kali komunikasi aku tau kamu emang bener lagi depresi.
Sekarang kamu mulai bangkit lagi. Kamu udah nggak sholat selama dua bulan.
Wowww..kamu bener – bener menghujat Tuhan waktu itu.
Beruntung kamu segera sadar. Kamu
bilang itu karena aku dan dua sahabat kamu yang lain yang aku nggak pernah
kenal sebelumnya. Waktu itu aku lagi di Jogja, aku lagi ikutan ujian masuk PTN
di Jogja. Kamu bilang kamu khawatir sama aku. Kamu juga bilang kalo Adel juga
lagi di Jogja. Yeah…aku belom sempet ngebahas Adel. Adel ini ada dua kata kamu.
Mereka kembar [tapi kok namanya Cuma satu, yah??!]. adel yang satunya
berprofesi sebagai guru, yang satunya lagi dokter. Aku nggak tau Adel mana yang
kamu maksud. Adel ini adalah salah satu sosok yang mampu bikin sobat LDR aku
itu cemburu berat [Selain ama aku dan Friska, entah siapa dia].
Aku ketemu dan minep dirumah
sobat LDR aku di Bandung. Dia udah nggak segitu bencinya lagi ama kamu. Udah
sedikit bisa mengontrol diri. Mungkin juga karena dia udah punya pacar
sekarang. Syukurlah. Waktu itu aku pulang dari Jogja ke Bandung naik kereta.
Kamu malah lagi ada di Lampung buat ngirim pesenan kata kamu. Pas aku pulang ke
Lampung, kamu juga Pulang. Mungkin kita berselisih kapal menurutku.
Shortly, kamu cerita kalau istri
kamu udah meninggal. Dia meninggal pas ngelahirin gara – gara pendarahan abis
cesar. Aku kaget dong, bukannya harusnya umur hamilnya istri kamu tuh baru
sekitar enam bulan? Sedangkan kamu bilang si baby udah berumur sekitar hampir
tiga bulan. Padahal kalian nikah itu dibulan Desember. Kalo anak itu udah
berumur tiga bulan, berarti ngelahirinnya Maret akhir dong? Atau awal April.
Waktu itu kamu nggak bilang apa – apa. Padahal kan kita komunikasi. Kamu juga
baru terlihat down di Bulan Mei.
Kalo emang istri kamu ngelahirin
cesar dibulan Maret akhir atau april awal, berarti baru empat bulan dong usia
kehamilannya. Sedangkan kata kamu udah tujuh bulan. Apa – apaan ini?!
Yang lebih mengejutkan lagi, anak
kamu, anak kamu laki – laki tapi dikasih nama kayak nama aku. Arinda
Nurfadliansyah atau Nurliansyah gitu aku sedikit lupa. Karena aku shock banget
dengernya. Kamu juga ngirimin ke aku potonya. Itu anak lucu banget.
Uuuhhhh…pengen dicubitin deh rasanyaaaaa…unyu – unyu gimana gituuuuu..apalagi
pas nguap, huwaaaa…charisma kece dan unyunya itu keluar banget. #ups
Oh Gosh… aku nggak habis pikir
tentang kamu. Kamu itu bener – bener ajaib. Hidup kamu juga ajaib. Kamu juga
udah bikin hidup aku jadi ajaib. Sampe aku dikata – katain bodoh dan lain
sebagainya ama sobat aku, Shikamaru Kun. Mungkin aku bodoh. Aku bodoh udah
percaya kamu. Aku juga bodoh udah menghabiskan waktu aku buat kamu. Tapi nggak
dipungkiri kadang aku mikir kamu itu smart. Smart banget. Itu terbukti dari
diskusi – diskusi kita tentang segala hal. Selalu ada diskusi yang menarik
dengan kamu. Pengetahuan kamu nggak terukur. Wawasan dan pikiran kamu yang
terbuka ngasih ruang aku juga buat mengeksplorasi ide – ide aku. Pengalaman hidup
kamu lebih ‘mencengangkan’ lagi.
Tapi kamu juga bikin aku
penasaran. Penasaran untuk membuktikan bahwa cerita – cerita kamu itu salah
atau bener. Kamu udah nyeret – nyeret banyak orang untuk masuk kedalam kisah
yang kamu ciptain kalo emang cerita kamu itu fiksi belaka. Tapi kalo cerita
kamu itu semuanya benar adanya, aku Cuma bisa berucap Subhanallah, ada ya orang
yang bisa bertahan dan mampu menjalani kehidupan yang ajaib kayak yang kamu
alami. Two thumbs up buat kamu.
Anyway, aku terimakasih ama kamu.
Untuk memberikan pelajaran hidup buat aku. Terimakasih Mr. Anomali, untuk
petualangan hidup yang luar biasa hebatnya. Untuk puisi – puisi yang kamu ciptain.
Untuk lagu – lagu yang kamu persembahin. Untuk motivasi dan semangat yang udah
kamu sumbangin buat aku. Untuk janji – janji yang pernah kamu buat. Aku nggak
tau deh, kisah apalagi yang bakal kamu buat. Gimana lagi alur hidup kamu. Aku
Cuma pengen ngebuktiin kalo kamu itu benar – benar nyata adanya didunia ini.
Udah gitu aja.
Green Lifestyle, Kuncinya adalah kemauan
Tuesday, June 5, 2012
Dengan
dampak perubahan iklim yang terjadi secara global, sekarang dan di masa depan,
semua orang perlu menjadi bagian dari upaya pencarian solusi dan penyelamatan
bumi. Saat ini telah banyak sosialisasi gaya hidup hijau (Green lifestyle) yang menjadi pilihan positif sebagai tren baru.
Masing – masing orang dapat memilih untuk bertindak dengan mengubah gaya hidup
mereka atau melakukan upaya lain sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan
iklim.
Mengurangi
dampak dari emisi Gas Rumah Kaca (GRK/Green
House Gas) dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup rendah karbon
atau biasa disebut green lifestyle/gaya
hidup hijau. Jika masyarakat telah sadar
akan dampak emisi GRK dan menerapkan gaya hidup hijau, secara langsung maupun
tidak langsung akan tercipta tekanan public terhadap penyumbang emisi dalam
jumlah besar seperti perusahaan di Lampung untuk melakukan tindakan nyata
terhadap perubahan iklim.
GRK
merupakan gas-gas pada atmosfer yang teremisi, menyerap dan memancarkan kembali
radiasi inframerah dan menyebabkan efek rumah kaca. GRK dapat berbentuk gas
Karbondioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrogen Oksida (N2O),
dan gas – gas lain yang mengandung fluor (HFC, PFC, dan SF6). Jika
GRK ini terlepas ke atmosfer, akan meningkatkan suhu permukaan bumi yang
menyebabkan pemanasan global, yang akhirnya mengakibatkan perubahan iklim yang
sangat ekstrem di bumi.
Pemerintah
telah mengeluarkan aturan mengenai pengurangan emisi GRK sebagaimana telah tercantum
dalam Peraturan Presiden Nomor 61 tahun 2011 tentang Penyusunan Rencana Aksi
Nasional penurunan emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK). Perpres ini dikeluarkan
sebagai pedoman untuk menyusun upaya dan langkah-langkah penurunan emisi GRK.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk dapat menurunkan emisi GRK sebesar 26%
dengan usaha sendiri atau 41% dengan bantuan internasional pada 2020.
Di
tingkat propinsi, Gubernur harus menyusun Rencana Aksi Daerah penurunan emisi
GRK (RAD-GRK) yang mengacu pada RAN-GRK, dan disesuaikan dengan prioritas
daerah, paling lambat 12 bulan sejak Perpres diterbitkan. Pemerintah Daerah Provinsi Lampung yang
dimotori oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) juga telah membentuk
Tim Penyusunan RAD-GRK Provinsi Lampung.
RAD-GRK
adalah dokumen yang menyediakan arahan bagi pemerintah daerah untuk
melaksanakan berbagai kegiatan penurunan emisi, baik berupa kegiatan yang
secara langsung dan tidak langsung menurunkan emisi GRK dalam kurun waktu
tertentu. Selanjutnya rancangan tersebut menjadi masukan dan dasar penyusunan
dokumen-dokumen rencana strategis daerah.
RAD-GRK
berisi upaya-upaya penurunan emisi GRK yang bersifat multi sektor dengan
mempertimbangkan karakteristik, potensi, dan kewenangan, serta terintregasi
dengan rencana pembangunan daerah. Kegiatan-kegiatan untuk penurunan emisi GRK
yang dilakukan atau difasilitasi oleh pemerintah bersifat partisipatif dan
menggunakan referensi yang tersedia di tingkat nasional. RAD-GRK sangat dinamis
dan disesuaikan dengan kebutuhan dan
potensi daerah dan nasional serta perkembangan yang ada.
Beberapa
isu yang dianggap berpotensi tinggi sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca di
Lampung adalah deforestasi hutan, gas buang kendaraan bermotor, limbah industri,
emisi yang dikeluarkan oleh mesin produksi dan rumah tangga, serta sistem
pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga.
Dalam
penyusunan RAD-GRK, dibentuk enam kelompok kerja (Pokja) yang membidangi aspek
berbeda dengan target pengurangan emisi Bidang Pertanian 0,27 persen, Bidang Kehutanan dan
Lahan Gambut 22,78 persen, Bidang
Industri 0,03 persen, dan Bidang
Limbah 1,63 persen, Bidang
Energi dan Transportasi 1,29 persen,
Berbagai dampak perubahan iklim tidak
terlepas dari perilaku manusia dalam menjalankan aktivitas pembangunan ekonomi.
Kebijakan pembangunan yang terintegrasi dengan penanganan dampak perubahan
iklim saat ini sangat diperlukan. Dengan demikian pembangunan perekonomian
dapat berjalan selaras dan seimbang dengan pelestarian lingkungan hidup.
Sebagaimana
kita ketahui, manusia hidup berdampingan dan berhubungan dengan berbagai macam
makhluk hidup atau lingkungan biologis. Hubungan akan terjalin dengan baik
apabila manusia dan lingkungan disekitar hidup secara harmonis.
Oleh
karena itu diperlukan tindakan nyata ( real action ) untuk mencegah terjadinya
permasalahan ekologi. Permasalahan ekologi hendaklah disikapi secara serius.
Jika tidak, permaslahan ini akan menimbulkan krisis ekologi yang lebih kompleks
lagi. Permasalahan ekologi merupakan permasalahan global yang tidak dapat
diatasi oleh perorangan, kelompok, satu negara, tetapi permasalahan ekologi ini
harus kita atasi bersama.
Disamping
penyusunan RAN dan RAD GRK oleh pemerintah bersama – sama dengan para pihak
yang terkait, kita juga harus melakukan tindakan nyata untuk mengurangi emisi
GRK sebagai upaya pencegahan permasalahan krisi ekologi. Hal ini dapat
dilakukan dengan menyadarkan masyarakat untuk menyadari perubahan iklim. Dengan
demikian perlahan masyarakat akan mengubah gaya hidup mereka. Masyarakat
didaerah rawan dapat memberikan kesaksian terhadap dampak perubahan iklim.
Misalnya saja kenaikan permukaan air laut, hilangnya beberapa flora dan fauna,
cuaca yang tidak menentu, dan sebagainya.
Jika
kita tidak dapat mengurangi polusi yang diracunkan oleh manusia kepada bumi,
paling tidak kita tidak menambahnya. Selain mengurangi emisi yang dikeluarkan
dari knalpot kendaraan bermotor, berjalan kaki atau bersepeda tentu saja baik
untuk kesehatan.
Bersepeda
bisa menjadi bagian gaya hidup go green. Tapi untuk dapat bepergian dengan bersepeda
bukanlah hal mudah. Manusia jaman sekarang dituntut untuk dinamis dengan
mobilitas tinggi. Selain jarak dan medan yang ditempuh, waktu juga jadi
pertimbangan dalam pemilihan alat transportasi. Bike to work atau bike to
school mungkin akan baik diaplikasikan untuk jarak dan waktu tempuh yang
relatif pendek. Namun jika belum bisa bike
to work, paling tidak bike to warung,
bike to rumah tetangga, instead of naik motor.
Selain
mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor, dengan tidak menggunakan kendaraan
pribadi dan memilih menggunakan angkutan umum juga merupakan bagian dari upaya
penghematan energi. Dengan demikian tidak perlu lagi mempermasalahkan bahan
bakar yang harganya melambung, atau pencabutan subsidi bahan bakar.
Namun
tidak dapat dipungkiri memang infrastruktur juga menentukan apakah masyarakat
akan memilih gaya hidup ini atau tidak. Di Bandar Lampung saja, alih – alih
tersedia jalan khusus pesepeda, ketersediaan trotoar bagi pejalan kaki juga
sangat minim. Jikapun ada, trotoar yang berukuran sempit (standar minimal 1,2
meter) mengalami kerusakan disana sini sehingga membahayakan pejalan kaki.
Selain itu banyak pedagang yang memilih berjualan ditrotoar. Bahkan kondisi
trotoar yang memang sudah sangat memprihatinkan malah dibangun shelter bus yang
tentu saja mengganggu kenyamanan dan keamanan pejalan kaki. Belum lagi
kemacetan lalu lintas pada jam sibuk mennyebabkan pengendara sepeda motor yang
nakal dan tidak sabaran untuk melewati trotoar. Tentu saja hal ini berbahaya
bagi pejalan kaki, bahkan bagi pengendara sepeda motor itu sendiri.
Selain
itu juga fasilitas kendaraan umum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Angkutan umum dapat diterapkan untuk mengurangi kemacetan, polusi, dan
kebutuhan bahan bakar. Namun masyarakat yang masih memilih menggunakan
kendaraan pribadi juga pasti punya alasan tersendiri mengapa mereka tidak
menggunakan angkutan umum. Selain dinilai lebih cepat dan nyaman, penggunaan
kendaraan pribadi masih dinilai sebagai solusi. Disamping mudah mendapatkan
kredit kendaraan bermotor, masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan
pribadi karena masih terjangkaunya bahan bakar, ketersediaan lahan parkir yang
memadai dengan biaya parkir masih sangat murah.
Gaya
hidup hijau erat kaitannya dengan menjaga kesehatan. Kesehatan tubuh kita ini
tergantung sekali dengan apa yang kita makan. Tidak cukup makan empat sehat
lima sempurna, tapi perlu diperhatikan juga bagaimana asal usul makanan itu.
Jaman sekarang hidup kita dilingkupi pencemaran dalam berbagai aspek kehidupan.
Air yang kita minum, tanaman pertanian, juga hewan ternak, semuanya adalah bisa
saja menjadi racun yang menjadi sumber berbagai penyakit dalam tubuh kita.
Bayangkan,
pestisida apa saja yang disemprotkan untuk mencegah tanaman dimakan hama.
Penggunaan pupuk urea pada tanaman juga melepaskan gas keatmosfer. Zat kimia
apa saja yang disuntikkan pada binatang ternak supaya bisa lekas disembelih dan
dikonsumsi. Segala zat yang digunakan untuk mendukung budi daya tanaman dan
ternak itu mau tidak mau akan ikut masuk ke dalam tubuh kita, pada saat kita
menkonsumsinya.
Hidup
organik adalah hidup menjauhkan diri dari segala zat kimia rekayasa untuk
pertanian tanaman pangan dan peternakan. Sayur dan buah organik saat ini bisa
didapatkan. Lebih baik lagi jika kita bisa menanam sendiri di sekitar rumah
kita. Berkebun dirumah juga akan menambah keasrian lingkungan sekitar rumah.
Banyak pilihan metode berkebun yang saat ini marak dikembangkan, seperti
vertikultur atau hidroponik untuk lahan sempit. Sampah organik juga bisa dijadikan
pupuk, daripada dibuang sia-sia. Sampah organik jika dibiarkan menumpuk dan
tidak diolah secara bijak juga akan menghasilkan gas metan yang juga merupakan
salah satu GRK.
Permasalahan
sampah sepertinya tidak akan pernah ada habisnya selama manusia masih saja
menggunakan barang sekali pakai seperti plastik. Selain menimbulkan
permasalahan dalam hal pengelolaan sampahnya, penggunaan plastik juga tidak
baik bagi kesehatan. Terlebih plastik yang kontak langsung dengan makanan yang
kita makan. Bahan kimia dalam plastik akan terurai dan bermigrasi kedalam
makanan.
Untuk
itu, mulailah melakukan penghematan penggunaan kantong plastik. Membawa tas pakai
ulang ketika berbelanja dapat mengurangi pemakaian tas kresek. Pernahkah
memperhatikan sedotan dan tutup plastik pada minuman di gerai makan cepat saji?
Jika kita minum dan makan ditempat, mengapa harus memakai tutup dan sedotan?
Begitu juga dengan kemasan air minum sekali pakai. Bukankah lebih baik membawa
tumbler yang dapat dipakai berkali – kali tanpa menimbulkan sampah.
Pernahkah
memperhatikan bahwa kita telah berlaku boros dalam penggunaan air dengan
membuka keran sampai maksimal ketika mencuci tangan? Hemat penggunaan air
dengan tidak membuka keran air sampai maksimal. Berbagai masalah kesulitan air
bersih di Bandar Lampung dapat diatasi jika kita bijak dalam penggunaan air
bersih.
Suplai
air dari PDAM telah dimaksimalkan dengan membuka mata air baru seperti yang
dilakukan di kelurahan Keteguhan. Juga dengan membuka tender untuk dapat dapat
menyuplai air bersih dari Bendungan Argoguruh. Namun masih saja ada wilayah
yang tidak kebagian air, atau bahkan sampai satu bulan masyarakat kesulitan
mendapatkan suplai air bersih dalam jumlah yang cukup dari PDAM.
Kurangnya
debit air yang disuplai PDAM salah satunya karena kondisi wilayah resapan air
tanah atau catchment area tidak lagi
seperti dulu. Tutupan lahan sudah berkurang, hutan banyak dialihfungsikan untuk
kepentingan lainnya yang lebih bernilai ekonomis. Hal ini menyebabkan kemampuan
tanah untuk menagkap dan menyimpan air tanah juga berkurang.
Seluruh
masyarakat tentunya memiliki itikad baik untuk merangkul semua pihak agar
bersama-sama mewujudkan Lampung lestari demi masa depan yang lebih baik. Momen
peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni ini tentunya
sangat baik jika diisi dengan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pembiasaan
gaya hidup ramah lingkungan.
Going green is not that simple, memang.
Kuncinya sebenarnya cuma satu: kemauan. Dengan adanya kemauan itulah kita bisa
melakukan (meski awalnya sedikit terpaksa) sesuatu yang amat sulit kita
lakukan. Memulai gaya hidup go green bagi
kita yang terbiasa abai tentu bukan hal mudah. Bagi yang sudah menerapkannya,
patut diacungi jempol dan ditiru. Bagi yang belum, mari kita coba secara
perlahan. Meski belum bisa memulai aksi yang besar, tapi paling tidak kita
mulai dari diri sendiri dan dari hal yang kecil. Pasti bisa!!!
Do
it, then fix it as you go!!! Pay it forward to others around you, teruskan
kepada yang lain disekitarmu. Salam Adil dan Lestari!!!
Rinda
Gusvita
Kulonprogo story
Monday, June 4, 2012
Setelah ujian PAPs dan AcEPT yang
membuatku gila, aku dan sepupuku menghabiskan malam minggu kami di salah satu
mall di Kota Yogyakarta. Kami memeras otak untuk menemukan rencana bijak dan
jitu untuk menghabiskan hari minggu kami keesokan harinya ditengah menumpuknya
tugas kuliah sepupuku. Ibarat gayung bersambut, aku mendapat tawaran untuk ikut
berwisata alam bersama teman – taman Forum keluarga dan Anak Cinta Lingkungan
(FOKAL) dan Sahabat Lingkungan Peduli Bencana (SHALING PB) WALHI Yogyakarta
(27/5/12). Tentu saja aku dengan cepat dan tepat menjawab : I won’t say no!!! ^_^
Pagi pukul tujuh jemputanku
datang, eh…jangan salah sangka dulu, aku dijemput taxi, bukan limousine plus
sopir pribadi, hehe. Tapi aku bilangnya dengan teman – teman aku pergi naik Bus
Trans Jogja. Bukan bermaksud bohong, lho, biar nggak ketahuan aku memang begitu
terburu – buru, nyasar, dan takut telat pada waktu itu. Jadi deh aku pesan
taxi. Tapi beneran deh, aku pernah, kok, pergi ke Taman Pintar naik Bus Trans
Jogja. Peace ah!!!
Pukul 07.15 taxi-ku mendarat
didepan Taman Pintar, tempat yang dijanjikan sebagai lokasi berkumpulnya
peserta yang akan ikut berwisata ke Kabupaten Kulonprogo. Ah, entahlah, aku tak
berani membayangkan dan bernadai – andai bagaimana lokasi yang kami tuju, bagaimana
perjalanan kami, dan kesan apa yang akan aku dapatkan nanti. Ya, lebih tepatnya
aku menunggu surprise. Surprise yang
akan kudapatkan disana. karena aku benar – benar tidak dapat membayangkan
keadaan disana, bahkan apa yang akan kulakukan pun aku tidak tahu. We never know ‘till we try ternyata
benar berlaku.
Lima menit, sepuluh menit, tiga
puluh menit, yang kutunggu belum juga menampakkan batang hidungnya. Atau jangan
– jangan aku lupa bagaimana penggambaran wajah Om Che. Hihihi… sementara
matahari makin tinggi dan pengunjung Taman Pintar makin ramai berdatangan. Bisa
kering aku kalau lama – lama menunggu.
Akhirnya sekitar pukul setengah
delapan lebih banyak [ ;P ], Om Che datang bersama pasukannya. Aku
diperkenalkan kepada mereka satu persatu, kepada teman – teman Shalink dan juga
bu Ning, Koordinator FOKAL Yogyakarta. Belakangan aku tahu bahwa beliau ini
selain berprofesi sebagai seorang pharmachist di RS Bethesda, beliau pemenang Perempuan
Inspiratif Nova 2012 untuk bidang kategori perempuan dan lingkungan. Wah, makin
salut dengan sosok satu ini. Wanita yang tampak bersahaja tapi menyimpan
berjuta pesona. Eh, kalau Bu Ning baca, nanti aku dikira ngegombal lagi. Tapi swear, aku kagum pada beliau. Aku berharap
untuk dapat bertemu lagi dengan beliau, menimba ilmu, dan aku ingin terjun ke
‘dunia’ beliau. Semoga terwujud, Aamiin.
Culture shock. Itu pasti. Mendengarkan pembicaraan bilingual orang
– orang sekitar tanpa subtitle. Tapi
aku yakin perlahan aku bisa menyesuaikan. Ada yang kocak, cerewet, pendiam, cool, lengkap, semua ada disini. Dan aku
senang dipertemukan dengan mereka. Kalian berhasil menaklukanku pada first impression. Dan sekali lagi, aku
tidak sedang menggombal.
Perjalanan Ke Kulonprogo
Setelah menunggu satu persatu
anggota rombongan datang, kami akhirnya berangkat menuju Kulonprogo sekitar
pukul Sembilan. Akhirnya aku mendapatkan sedikit gambaran tentang aktivitas
kami nanti. Dalam perjalanan yang ditempuh selama satu jam, aku, Bu Ning, Om
Che, KD (Kang Daus), dan BYS (Bang Yakub Sayang) rela berdiri. Ah, jadi
nostalgia masa kuliah [ ;) ]. Jadi tidak masalah kalau aku harus berdiri
seperti itu, karena aku sudah terbiasa. Yang penting, aku sudah pake deodorant [:jayus
= abaikan]. Sementara enam orang lainnya pergi mengendarai sepeda motor. Mereka
harus rela terpapar asap knalpot kendaraan dan sinar matahari yang menyengat.
Selain itu juga mereka sempat tersesat, lho [:bangga].
My New Idol, https://www.facebook.com/profile.php?id=1564917895&ref=ts |
Dalam perjalan kami menuju Kulon
Progo, aku tidak berhenti mengagumi keindahan alam yang disuguhkan oleh Sang
Pencipta. Bagaimana aku bisa bosan untuk melihat dan memperhatikan sekeliling
sementara mataku diberi umpan sejuk. Sawah, kebun, lembah, pemandangan khas
desa yang masih amat sangat orisinil.
Tiba Di Kulonprogo
Sesampainya kami didesa yang
dituju, kami disambut hangat oleh para anggota Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM) Mekar Sari. Selain disuguhi welcome
drink (teh hangat) dan welcome meals berupa rupa – rupa makanan lokal. Sebut saja
kacang rebus, geblek, tempe benguk, gembili rebus, dan ongol – ongol berbahan dasar tepung
ganyong yang dibungkus daun pisang. Dari sekian banyak makanan yang disuguhkan,
aku paling tertarik dengan geblek. Selain karena gurihnya pas, geblek sudah
tidak asing lagi dan sangat mudah didapatkan di Lampung.
Bagi yang belum tahu, geblek
merupakan makanan khas yang biasanya berbentuk bulatan – bulatan yang satukan
satu sama lain (biasanya berbentuk seperti tiga buah gelang yang direkatkan).
Makanan ini terbuat dari tepung kanji dengan atau tanpa campuran tepung
singkong. Pembuatannya dilakukan dengan cara mencampurkan tepung dan bumbu –
bumbu supaya rasanya gurih, setelah itu digoreng.
Sementara tempe benguk sama
sepertihalnya tempe pada umumnya. Namun kali ini terbuat dari kacang
benguk,
sejenis kacang koro yang bentuknya sedikit lebih besar. Masyarakat biasanya
mengolahnya dengan cara di goreng atau dibuat tempe bacem. Kali ini tempe
benguk diolah menjadi tempe bacem dengan citarasa manis. Cara memakannya juga
sedikit unik, yaitu dimakan bersamaan dengan geblek. Kalau kata beberapa orang
disana, cara makan seperti itu disebut “jadah”.
Kegiatan di KSM Mekar Sari
Setelah beristirahat sejenak dan
beramah tamah, peserta dibagi kedalam beberapa kelompok. Anak – anak diberikan
game dan garden tour yang jaraknya
tidak terlalu jauh. Sedangkan para ibu, diajak berkeliling kebun dan
mendengarkan pemaparan guide. Aku
mengikuti rombongan para ibu. Aku memilih
untuk bergabung dengan kelompok ini karena sepertinya akan seru
berkeliling kebun. Kelompok kami dipandu oleh Pak Kemin dan anaknya, Firman.
Kami diperkenalkan satu persatu
dengan berbagai tumbuhan yang ada lengkap dengan kegunaan dan deskripsi
fisiknya. Para peserta tampak antusias dan aktif mempertanyakan berbagai hal.
Lantaran sedikit terkesan terlalu serius, aku memulai untuk membuat sedikit joke yang kemudian disambut oleh peserta
lainnya hingga suasana menjadi cair.
“Yang itu namanya tanaman tombo
reso,” Pak Kemin Menerangkan.
“Tombo itu obat ya, pak?” Aku
menimpali.
“Iya, mbak. Tombo itu obat,dan
memang tanaman ini mempunya khasiat bla…bla… (aku lupa, ups)”.
“Kalau reso itu sama dengan
resah, nggak, pak?” Aku serius bertanya “Berarti, kalau resah itu diartikan
galau, tanaman ini adalah obat anti galau nih.” Selorohku diikuti dengan tawa
dan persetujuan peserta yang lainnya.
Suasana semakin hidup ketika kami
diperkenalkan dengan berbagai tanaman yang mirip secara fisik, namun ternyata
berbeda. Para peserta juga aktif berdiskusi. Ada juga yang mencabut beberapa
batang tanaman untuk ditanam dirumah. Jenis tanaman yang ada disana mulai dari
umbi – umbian (garut, uwi, gembili, dan sebagainya), aren, gebang (salah satu
bahan kerajinan tangan), sampai bungan bangkai atau yang biasa disebut suwek.
Ada satu jenis tanaman yang
menurut Pak Kemin dapat digunakan untuk mengobati luka dan menghentikan
pendarahan. Naluri isengku tiba – tiba muncul dan ngejeplak gitu aja.
“Kalau untuk mengobati hatiku
yang luka, bisa juga nggak, pak?”
Pak Kemin sedikit mengeryitkan
dahi. Aku memasang wajah polos unyu – unyu. Kemudian Pak Kemin dan Peserta
lainnya tertawa renyah.
“Ini obat luka hatinya yang ini,
mbak.” Seru seorang ibu.
Spontan aku mengok kearahnya.
“Mas Firman yang bisa mengobati
luka hatimu, mbak.” Si ibu nyeplos aja, nih. Disusul tawa ibu – ibu yang
lainnya dan muka merah Firman. Aku mah stay
cool aja, hehe.
Setelah diajak berkeliling kebun,
para peserta diajak untuk praktek membuat makanan olahan dari umbi – umbian
lokal. Anak – anak tampak begitu antusias dalam membuat aneka bentuk geblek.
Selain itu mereka juga membuat emping garut.
Para peserta tidak menyiakan
kesempatan berbelanja produk umbi – umbian lokal yang disediakan olehKSM Mekar
Sari. Sayangnya aku tidak membawa tas jinjing, jadi aku tidak belanja. Padahal
ingin sekali aku membawa oleh – oleh untuk kakak – kakak dikontrakan. Tapi apa
kata dunia kalau aku belanja pakai kantong kresek. Malu…malu…dooonggg… [ ;p ]
Setelah puas bercengkrama sembari
praktek membuat produk olahan, kami disuguhi makan siang organic. Hehe… alas
makannya pakai daun pisang. Menunya ada tiwul, nasi putih, pecel, dan lele
goring. Semua hasil kebun sendiri. Wah, bangganya kalau itu kebun milikku
sendiri. Heuheu…
Setelah makan, aku mencoba
belajar bermain egrang. Permainan yang menuntut kita untuk mampu berjalan,
berlari, bahkan bermain bola dengan berpijak diatas bambu yang terdiri dari dua
buah bambu yang disatukan membentuk dua sudut siku - siku. Caranya dengan
menjepit tiang bamboo yang tegak dengan jari telunjunk dan ibu jari kaki.
Sementara telapak kaki berpijak pada ruas bambu yang satunya lagi.
Awalnya aku takut untuk mencoba. Tapi
karena ditantang oleh Bu Ning dan melihat teman – teman lain antusias berlatih,
maka aku juga tidak boleh ketinggalan. Awalnya belajar berdiri dan menjaga
keseimbangan, ini sulit sekali dilakukan. Tapi kemudian aku berlatih berjalan
dibantu oleh Daus. Aku bisa berhasil melangkah beberapa meter. Aku makin
penasaran. Hingga akhirnya Daus mengajari teknik permainannya yaitu sambil
mencondongkan badan kedepan. Dia mempraktekkan dengan menggunakan egrang yang
paling tinggi. Aku mencoba dengan menggunakan egrang yang sedang.
Lantaran ‘panas’ melihat Daus
yang semakin lihai, aku juga terobsesi untuk bisa menaklukkan egrang itu.
Akhirnya aku dibantu oleh Yakub. Sempat beberapa kali terjatuh. Namun akhirnya
aku bisa melakukan start sendiri tanpa bantuan dan melakukan gerakan melangkah
delapan hitungan. Yeahhh…!!! Good job!!!
[:bangga] Tapi aku masih belum bisa melangkah jauh. Aku masih penasaran. Suatu
saat aku ingin belajar bermain egrang lagi [;)]. Kami terus berlatih sementara
anak – anak mengikuti lomba mewarnai dan lomba bakiak.
Tujuan berikutnya, Pusat Penyelamatan Satwa
Setelah pembagian hadiah lomba
dan foto bersama, kami melanjiutkan perjalanan menuju Pusat Penyelamatan Satwa
atau yang kubaca di plang gerbang tempat itu bernama “Yayasan Rehabilitasi
Orang Utan”, kalo nggak salah yah. Hehe…
(Belom selesai…)
Subscribe to:
Posts (Atom)