Sadarkah
kita kalau di beberapa tahun terakhir ini terjadi progress pembangunan yang
cukup signifikan? Bukan sekedar pada infrastruktur, tapi juga sumber daya
manusia. Kalau beberapa tahun terakhir kuota beasiswa terus menurun karena
target penerimanya nggak kedampaian, sepertinya tahun ini bakal meningkat lagi.
Semoga itu juga diimbangi dengan keinginan dan motivasi kuat anak-anak
Indonesia untuk bersekolah. Termasuk saya yang juga,
mantan penerima beasiswa dan sedang berusaha untuk meraih beasiswa untuk S3.
Perencanaan
pembangunan negara kita yang diatur oleh Bappenas dituding hanya fokus pada
pembangunan infrastruktur yang mengambur-amburkan anggaran. Nyatanya saat ini
Bappenas juga tengah berfokus untuk menurunkan angka kemiskinan.
Kata
Meneri Bappenas, Bapak Bambang Brodjonegoro yang dikutip oleh beberapa koran
nasional mengungkapkan bahwa saat ini adalah momentum yang tepat untuk
menurunkan tingkat kemiskinan hingga di bawah 10 persen seiring dengan
penurunan jumlah masyarakat miskin yang cukup signifikan per September 2017
lalu.
"Betul,
ini momentum yang sangat baik untuk kita mengejar target di 2018 yang kita
sepakati dengan DPR waktu itu tingkat kemiskinan turun pada rentang 9,5 sampai
10 persen dan ini hal penting untuk kita membawa kemiskinan di bawah 10
persen," ujar Bambang saat dihubungi oleh Antara di Jakarta.
Awal pekan
lalu Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah penduduk miskin yang tercatat
pada September 2017 sebanyak 26,58 juta orang.
Angka ini turun dari jumlah penduduk miskin yang dikeluarkan oleh BPS pada
Maret 2017 lalu sebesar 27,77 juta orang
atau turun 1,19 juta orang. Penurunan yang fantastis juga terlihat
dari data yang dikeluarkan oleh BPS pada September 2016, tingkat kemiskinan turun dari
10,7 persen menjadi 10,12 persen.
Pihak dari
Kementerian Bappenas juga telah menyiapkan program-program untuk menduukung
penurunan angka kemiskinan ini. Bambang sendiri optimis tingkat kemiskinan pada
tahun ini dapat di bawah 10 persen kendati memerlukan upaya yang keras melalui
berbagai program penanggulangan kemiskinan yang sudah dirancang pemerintah.
Melalui
APBN 2018, pemerintah menyediakan berbagai program yang bersifat bantuan sosial
tepat sasaran. Misalnya program yang memang sudah ada sejak
bertahun-tahun lalu seperti Program Keluarga
Harapan (PKH) akan diperluas dari 6 juta penerima Rumah Tangga (RT) menjadi 10
juta penerima RT. Selain itu, penerima rastra yang diperluas dalam bentuk non
tunai juga akan diperluas dari yang saat ini mencapai 1,7 juta penerima.
Harapannya
tentu saja agar program-program tersebut tepat sasaran. Dengan adanya bantuan
semacam PKH, seharusnya kebutuhan hidup masyarakat miskin dapat lebih terbantu.
Belum lagi kepastian fasilitas kesehatan yang juga semakin dipermudah dan
diperluas jangkauannya juga membantu meningkatkan kualitas smberdaya manusia
Indonesia.
Program
lain yang konon dirancang pula oleh beberapa kementerian termasuk Bappenas dan
Kementerian Keuangan dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia
adalah program beasiswa. Konon beasiswa yang dikeluarkan oleh pemerintah
Indonesia saat ini tidak lagi dikeluarkan lewat APBN. Makanya dulu beasiswa
sering tersendat selama berbulan karena panjangnya rantai yang harus dilalui oleh
beasiswa tersebut hingga sampai ke rekening mahasiswa. Tentu ini akan
menyulitkan kehidupan mahasiswa apalagi yang berada di luar negeri.
Pemerintah
sudah sangat serius menyiapkan semua program ini. Dengan adanya peningkatan
kualitas sumber daya manusia, tentunya kualitas hidup masyarakat Indoesia juga
akan meningkat. Makanya, nggak ada alasan lagi untuk anak muda tidak sekolah
dan malas mengejar beasiswa. Cintanya Pak Ridwan Kamil aja sekolah pascasarjana
dengan beasiswa. Tasya Kamila dan Maudy Ayunda jua kuliah di luar negeri pakai
beasiswa. So, anak-anak bangsa ini kelak akan sangat berutang budi kepada
Indonesia sehingga harapannya tentu saja akan turut serta membangun Indonesia.
Bappenas adalah
satu jajaran kementerian dengan kinerja yang cukup menonjol. Tak heran mereka
layak mendapatkan penghargaan untuk itu. Beberapa waktu yang lalu Bappenas mendapat
penghargaan dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) 2017 dan Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) untuk kategori
Kementerian/Lembaga dengan Kepatuhan dan Kualitas Tata Kelola Seleksi Terbuka
Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT). Penghargaan diberikan kepada pejabat
yang membawa perubahan di lingkungan kerja mereka.
Kementerian
Bappenas bersama Kemenko Perekonomian dan Kementerian BUMN menempati posisi
teratas di antara 34 kementerian/lembaga lainnya. Karena dinilai berhasil
menetapkan standar dan kualitas yang baik dalam proses rekrutmen posisi Jabatan
Pimpinan Tinggi di lingkup instansinya dengan mengedepankan akuntabilitas dan
transparansi dalam setiap prosesnya.
Wah,
pantas saja program-programnya sangat nyata karena memang sejak masa perekrutan
pejabatnya pun sangat akuntabel dan transparan. Semoga prestasi ini juga dapat
diteladani oleh lembaga-lembaga lainnya sehingga kualitas bangsa ini bisa
benar-benar ditingkatkan seiring dengan peningkatan kualitas hidup
masyarakatnya.
loading...
No comments
Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<