2018 Mementum Tepat untuk Peningkatan Kualitas Hidup Bangsa



Sadarkah kita kalau di beberapa tahun terakhir ini terjadi progress pembangunan yang cukup signifikan? Bukan sekedar pada infrastruktur, tapi juga sumber daya manusia. Kalau beberapa tahun terakhir kuota beasiswa terus menurun karena target penerimanya nggak kedampaian, sepertinya tahun ini bakal meningkat lagi. Semoga itu juga diimbangi dengan keinginan dan motivasi kuat anak-anak Indonesia untuk bersekolah. Termasuk saya yang juga, mantan penerima beasiswa dan sedang berusaha untuk meraih beasiswa untuk S3.

Perencanaan pembangunan negara kita yang diatur oleh Bappenas dituding hanya fokus pada pembangunan infrastruktur yang mengambur-amburkan anggaran. Nyatanya saat ini Bappenas juga tengah berfokus untuk menurunkan angka kemiskinan.
Kata Meneri Bappenas, Bapak Bambang Brodjonegoro yang dikutip oleh beberapa koran nasional mengungkapkan bahwa saat ini adalah momentum yang tepat untuk menurunkan tingkat kemiskinan hingga di bawah 10 persen seiring dengan penurunan jumlah masyarakat miskin yang cukup signifikan per September 2017 lalu.

"Betul, ini momentum yang sangat baik untuk kita mengejar target di 2018 yang kita sepakati dengan DPR waktu itu tingkat kemiskinan turun pada rentang 9,5 sampai 10 persen dan ini hal penting untuk kita membawa kemiskinan di bawah 10 persen," ujar Bambang saat dihubungi oleh Antara di Jakarta.

Awal pekan lalu Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah penduduk miskin yang tercatat pada September 2017 sebanyak 26,58 juta orang. Angka ini turun dari jumlah penduduk miskin yang dikeluarkan oleh BPS pada Maret 2017 lalu  sebesar 27,77 juta orang atau turun 1,19 juta orang. Penurunan yang fantastis juga terlihat dari data yang dikeluarkan oleh BPS pada September 2016, tingkat kemiskinan turun dari 10,7 persen menjadi 10,12 persen.

Pihak dari Kementerian Bappenas juga telah menyiapkan program-program untuk menduukung penurunan angka kemiskinan ini.  Bambang sendiri optimis tingkat kemiskinan pada tahun ini dapat di bawah 10 persen kendati memerlukan upaya yang keras melalui berbagai program penanggulangan kemiskinan yang sudah dirancang pemerintah.

Melalui APBN 2018, pemerintah menyediakan berbagai program yang bersifat bantuan sosial tepat sasaran. Misalnya program yang memang sudah ada sejak bertahun-tahun lalu seperti  Program Keluarga Harapan (PKH) akan diperluas dari 6 juta penerima Rumah Tangga (RT) menjadi 10 juta penerima RT. Selain itu, penerima rastra yang diperluas dalam bentuk non tunai juga akan diperluas dari yang saat ini mencapai 1,7 juta penerima.

Harapannya tentu saja agar program-program tersebut tepat sasaran. Dengan adanya bantuan semacam PKH, seharusnya kebutuhan hidup masyarakat miskin dapat lebih terbantu. Belum lagi kepastian fasilitas kesehatan yang juga semakin dipermudah dan diperluas jangkauannya juga membantu meningkatkan kualitas smberdaya manusia Indonesia.


Program lain yang konon dirancang pula oleh beberapa kementerian termasuk Bappenas dan Kementerian Keuangan dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia adalah program beasiswa. Konon beasiswa yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia saat ini tidak lagi dikeluarkan lewat APBN. Makanya dulu beasiswa sering tersendat selama berbulan karena panjangnya rantai yang harus dilalui oleh beasiswa tersebut hingga sampai ke rekening mahasiswa. Tentu ini akan menyulitkan kehidupan mahasiswa apalagi yang berada di luar negeri.

Pemerintah sudah sangat serius menyiapkan semua program ini. Dengan adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, tentunya kualitas hidup masyarakat Indoesia juga akan meningkat. Makanya, nggak ada alasan lagi untuk anak muda tidak sekolah dan malas mengejar beasiswa. Cintanya Pak Ridwan Kamil aja sekolah pascasarjana dengan beasiswa. Tasya Kamila dan Maudy Ayunda jua kuliah di luar negeri pakai beasiswa. So, anak-anak bangsa ini kelak akan sangat berutang budi kepada Indonesia sehingga harapannya tentu saja akan turut serta membangun Indonesia.

Bappenas adalah satu jajaran kementerian dengan kinerja yang cukup menonjol. Tak heran mereka layak mendapatkan penghargaan untuk itu. Beberapa waktu yang lalu Bappenas mendapat penghargaan dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) 2017 dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) untuk kategori Kementerian/Lembaga dengan Kepatuhan dan Kualitas Tata Kelola Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT). Penghargaan diberikan kepada pejabat yang membawa perubahan di lingkungan kerja mereka.

Kementerian Bappenas bersama Kemenko Perekonomian dan Kementerian BUMN menempati posisi teratas di antara 34 kementerian/lembaga lainnya. Karena dinilai berhasil menetapkan standar dan kualitas yang baik dalam proses rekrutmen posisi Jabatan Pimpinan Tinggi di lingkup instansinya dengan mengedepankan akuntabilitas dan transparansi dalam setiap prosesnya. 

Wah, pantas saja program-programnya sangat nyata karena memang sejak masa perekrutan pejabatnya pun sangat akuntabel dan transparan. Semoga prestasi ini juga dapat diteladani oleh lembaga-lembaga lainnya sehingga kualitas bangsa ini bisa benar-benar ditingkatkan seiring dengan peningkatan kualitas hidup masyarakatnya.
loading...

No comments

Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<