Hemat
listrik, nih? Hmmm, hampir semua masyarakat perkotaan pasti ingin mengupayakannya.
Tapi pernah nggak, merasa bosan dengan kelap-kelip lampu di kala malam, suara
hingar-bingar televisi, pemutar musik, dering pesan yang masuk ke telepon
genggam dan bahkan suara dengung AC atau lemari es.. pasti pernah kan kita
ingin hening sejenak?
Mata kita tentu lelah melihat layar elektronik dan telinga kita capek dengar suara bising. Kalau Anda tidak merasa bosan, berarti cukup terlena dengan hiruk-pikuk benda-benda elektronik di sekitar Anda. Ya katakanlah sebagai penunjang kehidupan. Kita saat ini perlu koneksi internet 24 jam, seperti saya. Tapi saya tidak bisa terus melek 24 jam sehari menikmati barang-barang elektronik tersebut.
Pernah nggak coba tinggal di desa dengan keadaan yang tidak serumit dan sesibuk dan segemerlap kota... tenang. Bahkan ada desa yang belum mendapatkan listrik, ya kan.. tapi saya tidak bisa membayangkannya ha ha ha. Bisakah kita yang sudah kekinian ini hidup tanpa listrik? Kayaknya perlu upaya keras, toh? Nah, kebetulan Sabtu lalu tanggal 19 Maret baru aja ada Earth Hour, tuh. Memadamkan lampu serentak pukul 20.30-21.30 waktu setempat. Ini setau saya hanya satu jam dan dilaksanakan secara global. :)
Coba deh, kita ikut matikan lampu di rumah 1 jam ajaaa... Kalau saya sendiri kurang dari 1 jam udah nyalakan lampu jika perlu ke kamar mandi supaya tidak terpleset hehe.... tapi saat tidur saya bisa kok, tanpa lampu. Anak-anak saya pun mulai terbiasa. Justru mata jadi enak karena tidak terlalu silau. Tidak lupa steker televisi saya cabut dari colokan agar lampu led merahnya tidak stand by serta ponsel saya matikan. Kalau pas malam mengisi daya ponsel.. ponsel tidak saya posisikan stand by.
Agak susah ya matiin semua lampu apalagi saat ada anak-anak. Mereka peka juga soal gelap di kamar tidur atau terlalu terang. Nah, lain hal dengan satu jam saja matikan televisi dan gadget seperti ponsel pintar, komputer tablet atau game console? Coba, bisa ya? Ayo pasti bisa :)
Anak-anak juga kurang suka diabaikan dengan melihat orang tuanya utak-atik pegang ponselnya atau apalah yang buat anak jadi tidak mendapat senyum atau perhatian :).
Karena
pengalaman saya, hari Nyepi 9 Maret kemarin hampir bisa. Ya, selama 1 hari.
Kira-kira gampangnya begini.. saya mulai pukul 06.00 WITA hingga besoknya ya
tanggal 10 Maret. 24 jam hampiiiiir bisa. Diisi kegiatan apa saja bersama
keluarga..? Membaca buku cerita dengan anak, ajak melipat pakaiannya yang sudah
dicuci dengan rapi, main mobil-mobilan atau kereta favorit anak, sedikit senam
ringan, tidur siang dan lihat bintang saat malam, oh ya.. juga berusaha cuci
piring pelan-pelaaaan sekali. Kami menjelaskan pula kepada anak pertama kami
yang usianya hampir 3 tahun bahwa hari ini Nyepi, kita tidak bersuara keras,
tidak nonton televisi dan tidak main keluar rumah. Lihat, semua orang disini diam
di rumah dan menikmati hari dengan keheningan.
Saya pasti perlu memasak makanan anak-anak lalu masak air minum, air panas untuk air mandi mereka. Ya, itu dilakukan dini hari. Pagi-pagi banget agar pas hari Nyepi semua sudah rampung, air panas sudah dimasukkan termos, dan air untuk mandi anak-anak di taruh di panci ditutup kain-kain celemek agar vakum - paling tidak tetap hangat saat akan dipakai. Saat hari Nyepi dimulai sudah tinggal bermeditasi, introspeksi diri, baca-baca buku... :) atau istirahat saja, ya tepatnya setelah mengajak anak-anak bermain agar mereka tidak bosan.
Saya
sempat diwanti-wanti oleh ibu mertua saya supaya tidak menyalakan kompor saat
Nyepi. Maka dari itu ibu dan bapak mertua saya juga lah yang membantu
menyiapkan memasak air dan masak telur rebus pagi-pagi banget hingga suami saya
dibangunkan tapi saya yang bangun. Karena suami cukup letih juga, sih, jagain
anak-anak.
Untuk memasak nasi dibantu dengan rice cooker dan memasak makanan untuk anak kedua saya yang masih bayi dibantu slow cooker, saya masak beras di slow cooker pukul 02.00 WITA. Selanjutnya, semua lampu rumah dimatikan. Televisi, charger HP, dan radio dicabut stekernya dari colokan listrik. Tapi gimana pun kami sempat foto dengan kamera HP untuk kelucuan Kalki dan Kavin saat coba yoga bersama mamanya.
Saya
coba dengan mengisi waktu melakukan peregangan ringan di atas matras yoga.
Kalki dan Kavin jelas tertarik. Tertarik main bergelayutan ke mamanya. Akhirnya
stretching sederhana untuk melemaskan otot saja.
Saya
senang menghabiskan waktu bersama dua anak saya yang lagi aktif ini tanpa
gangguan suara TV atau lagu dari HP maupun radio. Hening. Satu hari. Tarik
napas dan hembuskan. Rileks. Hanya sejenak dari kepenatan rutinitas
sehari-hari. Yang ada di benak saya... bebas hiruk-pikuk semetara ini.
Saat
malam, lampu kamar dan lampu dapur tetap dinyalakan oleh suami karena saya
perlu pencahayaan saat menyusui adik Kavin. Selain itu, supaya kalau tidur
tetap bisa melihat si kakak-adik ini berada di posisi mana di kasur.
Sempat
nangis Kalki dan Kavin? Ya. Mereka sempat nangis karena gelap. Di luar,
lampu-lampu rumah tetangga gelap. Dan mereka ingin lampu kamar mereka tetap
menyala. Suami saya akhirnya menyalakan 1 lampu kamar dan lampu ruangan dapur
agar akses ke dapur lebih terang. Sambil menggendong-gendong adik Kavin supaya
mulai tidur.
Bagaimanapun kami berusaha merayakan Nyepi dengan keheningan tetap saja kami
memerlukan listrik untuk membantu aktivitas rutin sehari-hari khusus di saat
Nyepi. Kami berusaha tidak bersuara keras, ya.. tapi tetap saja anak-anak agak
gaduh :D kami berusaha tidak keluar rumah, tapi kakak Kalki dan adik Kavin
ingin bermain keluar :D.
Kini
saatnya saya mengistirahatkan jari-jemari dari mengetik di ponsel pintar dan
memejamkan mata untuk tidur.
My smartphone or my cellphone is turned off when I am asleep... So I don't see
any blinking leds. Or noisy beeps that can annoy my sons' sleep.
Double love for my sons... Kalki and Kavin,
Intan
Putri Rastini
Blog: intanrastini.wordpress.com
Twitter: @jessmite
IG: @jessmite
FB: Intan Ambara
Blog: intanrastini.wordpress.com
Twitter: @jessmite
IG: @jessmite
FB: Intan Ambara
Nice diamond!!
ReplyDeleteKita tidak bisa mengingatkan semua manusia, tapi setidaknya kita sudah berusaha dengan "menulis". Memulai dari diri sendiri emg luar biasa efeknya. bole gak request bahan penulisan? Hahaha. Contoh ttg "rokok" mgkn? Sesuatu yg susah banget buat dihilangkan atau bahkan hanya dikurangi. Have a nice day Diamond, Kalki, Kavin, bli Agus. 😉😉
Nice diamond!!
ReplyDeleteKita tidak bisa mengingatkan semua manusia, tapi setidaknya kita sudah berusaha dengan "menulis". Memulai dari diri sendiri emg luar biasa efeknya. bole gak request bahan penulisan? Hahaha. Contoh ttg "rokok" mgkn? Sesuatu yg susah banget buat dihilangkan atau bahkan hanya dikurangi. Have a nice day Diamond, Kalki, Kavin, bli Agus. 😉😉
Hai...Nico Hayu Sunshine!
ReplyDeleteWah, makasih banyak ya udah baca tulisanku. Aduh aku seneng banget kamu care juga terhadap rokok! Aku sudah pernah nulis pengalaman bli Agus berhenti merokok dan aku submit tulisanku ke Bebasrokok.co.id... aku lupa catat link-nya! Nanti aku coba cari ya, kalo engga ya akan aku tulis lagi yang baru ;)
Yup mulai dari sendiri sadari hemat listrik, hemat energi, hemat air dan hidup sehat tanpa rokok ^^
di rumah saya tidak ada ac, tidak ada kulkas dan lampu pun hanya menyala pada malam hari :)
ReplyDeleteSama... di rumah saya juga ga pakai AC. Jendela rumah lebar dan dari kaca sehingga penerangan banyak dari jendela kalau sianh hari :)
ReplyDelete