ASUS ZenFone Max M2: A Must Have Next Generation Gaming




Kamis sore itu, (21/2/19) saya memacu sepeda motor pada kecepatan maksimum demi mengejar jadwal peluncuran Smartphone Gaming terbaru dari ASUS di Wiseman Coffee Pahoman. Setelah gagal menghadiri event ASUS di Jakarta, tentu saya sangat excited sekali karena ASUS berkenan hadir dan menggelar event di Lampung.



Saya duduk di kursi paling belakang, dalam remang cahaya menyimak penjelasan dari narasumber. Saya penasaran, sehebat apa sih ponsel yang 'cuma' berguna untuk main game ini?


ASUS memang bukan pemain baru di industri Information Technology. Bukan sekedar smartphone dan laptop, tapi ASUS membidani lahirnya aneka printilan produk terkait teknologi informasi.

Sejak kehadirannya, ASUS tak pernah bosan mengejar prestasi. Tak pernah puas dengan inovasi dan membuat orang seperti saya ini menelan ludah sendiri. Saya baru sanggup mengagumi, tapi belum memiliki gawai ASUS ZenFone ysng digadang-gadang meraih lebih dari 721 penghargaan pada empat tahun silam. Bahkan pada 2016, ASUS menyabet penghargaan dari organisasi teknologi dan media information technology di seluruh dunia. Tak tanggung-tanggung, 4.511 penghargaan diraihnya.

Dari sisi market share, ASUS sendiri memang menyasar Indonesia dan India dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Kedua negara ini karakteristik dan jumlah penduduk yang hampir sama, daya beli dan fokus masyarakat juga sama. Meski untuk industri game, Indonesia agak tertinggal dari negara-negara di Eropa dan Amerika. Di sana, gaming sudah dianggap sebagai olahraga yang produktif.

www.asus.com

Pada segmen notebook gaming berbasis Nvidia GTX, ASUS kembali menorehkan prestasi. Sampai penghujung Desember 2018, market share ASUS untuk seluruh laptop gaming berbasis Nvidia GeForce GTX mencapai 60,2 persen. Secara spesifik, ASUS mendominasi di segmen GTX1050 dengan 47,4 persen pasar, di segmen GTX1050Ti dengan 74,9 persen serta 60,9 persen di pasar laptop gaming berbasis Nvidia GeForce GTX1060. Di segmen GTX1070 ASUS pun mengalami peningkatan dan kini berada di posisi kedua dengan 17,1 persen.

Di tengah industri mobile gaming terus meningkat sangat pesat dalam kurun satu-dua tahun terakhir ASUS pun tak mau ketinggalan. Tak hanya dari sisi konten, judul game serta genre game yang semakin meluas, perangkat gaming sampai para gamers yang memainkan game, perputaran bisnis di industri yang satu ini sudah tidak lagi bisa dipandang sebelah mata.

Bahkan, pada akhir Januari lalu telah digelar Mobile Gaming Summit Asia di Singapura. Pertemuan ini dianggap penting lantaran pesatnya pertumbuhsn pasar mobile gaming di Asia Tenggara. Sehingga para leading game developers, governments, telcos, payment providers dan industry stakeholders lainnya bertemu dan mendiskusikan tentang user engagement, strategi monetisasi dan kesempatan kemitraan di industri ini.

Pada kesempatan itu, Ratna Irsana sebagai Director, Media and Public Relations Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) turut hadir sebagai pembicara. Artinya, industri mobile gaming memang bukan sekedar industri main-main. Lebih dari itu, ini menjadi semacam trend yang tak lagi dapat dibendung.

Melihat trend ini, sebagai pemain lama di industri information technology, ASUS Indonesia memilih untuk fokus terjun di bisnis gaming. Bukan sekedar PC gaming yang bahkan memenuhi laboratorium multimedia di kampus saya, ASUS juga fokus pada mobile gaming. Jika di industri PC gaming ASUS punya pengaruh besar dengan ROG laptop, desktop dan juga seri TUF Gaming, di 2019 ini, produsen asal Taiwan tersebut akan menjadikan ASUS sebagai brand pilihan jika pengguna membutuhkan smartphone gaming.

Why ASUS?

ASUS memang tak pernah main-main dengan inovasinya yang tiada henti. Di pasaran telah hadir dua varian smartphone khusus gaming yang jadi andalan. Yang pertama, ZenFone Max M2 yang ditujukan untuk entry gaming dan ZenFone Max Pro M2 yang disasar untuk pengguna gamers mainstream atau gamers yang lebih expert.

Saya bukan expert gamer, bukan juga game-holic yang hanyut larut dalam aktivitas bermain game. Namun saya banyak berhadapan dengan game developers, expert gamers, dan juga yang paling banyak adalah mahasiswa yang kecanduan game. Kebanyakan, untuk kasus terakhir, para pecandu game ini tidak terfasilitasi sehingga alih-alih menuai prestasi dalam dunia gaming, mereka malah tenggelam dalam candu yang mematikan kreativitas. Padahal, para pemain bisnisnya sendiri sudah menyepakati bahwa gaming adalah aktivitas kreatif yang perlu didukung dengan adanya wadah eksplorasi ide, skill, hingga gadget. Bahkan dalam waktu dekat, ASUS akan menghadirkan smartphone gaming teranyar dalam wujud ROG Phone. Inovasi 'gila' yang ditujukan bagi para professional gamers dan e-sport players.

So, saya juga sangat perlu mengikuti inovasi gadget mobile gaming ini karena saya tidak mau tertinggal dari para mahasiswa saya. Lagi pula, meski mempunyai image sebagai smartphone gaming, gadget keluaran ASUS ini sangat worth to buy menurut saya yang aktivitasnya tidak fokus pada mobile gaming.

Meski sama-sama menggunakan embel-embel smartphone gaming, tiga smartphone baru ASUS yang diluncurkan secara bertahap tersebut hadir untuk segmen pengguna yang berbeda, yaitu mulai dari kelas mainstream hingga high-end. Hal tersebut membuktikan keseriusan ASUS dalam menghadirkan smartphone gaming untuk semua lapisan pengguna.


ASUS ingin seluruh pengguna dari berbagai lapisan bisa menikmati sesi bermain game di smartphone tanpa hambatan,” jelas Frandy Aprianto, Smartphone Product Marketing, ASUS Indonesia.  Tidak hanya pengguna smartphone premium, pengguna entry level pun berhak bermain game tanpa hambatan. Apalagi di PlayStore juga saat ini ada banyak sekali varian game yang bisa dipilih,” lanjutnya.


Smartphone Gaming Pertama dengan Performa Prima dan Tahan Lama

Meski ‘hanya’ menyasar segmen kelas mid-range dengan harga sangat terjangkau, ZenFone Max M2 ditujukan sebagai entry level gaming. Di dalam ZenFone Max M2 terdapat SoC Qualcomm Snapdragon 632 yang memiliki performa lebih baik dari pendahulunya (ZenFone Max M1) yang masih menggunakan Snapdragon 430.


Berdasarkan aplikasi benchmark AnTuTu, Snapdragon 632 memiliki skor pengujian di atas 100.000 poin yang artinya sangat mumpuni untuk menjalankan semua game terkini. ZenFone Max M2 hadir dengan sistem kamera ganda yang ditenagai sensor beresolusi 13MP dan 8MP dan telah memiliki aperture f/1.8.

ZenFone Max M2 memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Smartphone ini masih sangat mumpuni untuk menjalankan semua game terkini dengan sangat lancar. Dengan dukungan sistem operasi pure Android Oreo 8.0 membuat gadget ini sangat ringan untuk bermain game. Semua itu berkat peningkatan dari sisi SoC, di mana kini ZenFone Max M2 menggunakan Qualcomm Snapdragon 632 yang lebih powerful, lebih kencang dan tidak cepat panas, bahkan dibanding Snapdragon 625 yang terkenal punya performa bagus dan hemat baterai.

www.asus.com

Sama seperti pendahulunya, ZenFone Max M2 mengandalkan triple slot yang terdiri dari dua slot kartu SIM dan satu slot kartu MicroSD. Dengan demikian, penggunanya masih bisa menggunakan dua nomor ponsel beserta kartu memori MicroSD yang mendukung hingga kapasitas 2TB. Di sisi lain, kapasitas baterai juga masih dipertahankan yaitu sebesar 4.000 mAh yang bisa membuat smartphone ini bertahan seharian tanpa dukungan power bank. Konon dalam jaringan 4G, ponsel ini dapat bertahan hingga 33 jam.

Hebatnya lagi pengguna tidak perlu khawatir baterai ponsel menggelembung ketika di-charge. Pasalnya terdapat pemutus arus listrik ketika daya baterai telah terisi penuh. Jadi lebih hemat listrik dan tak perlu risau karena baterai ZenFone Max M2 tahan lama.

Elegan dan Praktis

Sejak kehadirannya pada akhir 2018 lalu, ASUS ZenFone Max M2 menawarkan tiga pilihan warna, Midnight Black (hitam), Space Blue (biru), dan Meteor Silver (perak). Selain warna, ASUS juga memberikan dua konfigurasi memori dengan hargayang sangat terjangkau.


Asus ZenFone Max M2 3/32 ditawarkan seharga Rp2.299.000
Asus ZenFone Max M2 4/64 ditawarkan seharga Rp2.699.000.


Smartphone gaming ini mengusung layar 19:9 lebar 6,3 inci dengan resolusi HD+ sehingga nyaman untuk aktivitas gaming maupun membaca dan menonton seperti yang sering saya lakukan. Selain itu, smartphone ini juga bisa menemani penggunanya menonton video selama 21 jam, jadi bisa movie marathon di hari libur. Saya juga butuh LCD yang memadai untuk bayi saya, Sakha, karena kami sering melakukan videocall dengan anggota keluarga yang berada di luar daerah. Dengan adanya layar lebar ZenFone Max M2 ini tentu saja akan membuat video call lebih tampak nyata. Kelak kalau Sakha sudah mulai saya perkenalkan dengan video dan film pun layar ini akan cukup mumpuni untuknya dengan ketajaman warna dan kejernihan gambarnya.

www.asus.com


Selain itu smartphone gaming ini mampu diajak berselancar di internet menggunakan WiFi selama 22 jam, hingga bermain game selama 8 jam non-stop. Kebayang ya hidup usernya nanti seperti apa jika tidak ada manajemen gadget time. Hal itu didukung dengan layar LCD yang dilindungi oleh teknologi Gorilla Glass 6 besutan pabrikan Corning.

Semenjak punya bayi, saya jadi jarang buka laptop karena terkesan tidak praktis dan repot. Sehingga saya membutuhkan ponsel untuk segala macam aktivitas termasuk membaca, menulis, menyiapkan bahan kuliah, dan sebagainya. Dengan ketebalan hanya 7,7 mm, ZenFone M2 sangat look good dan slim.


www.asus.com


Peningkatan signifikan lainnya dari generasi sebelumnya, ZenFone Max M1 adalah pengalaman multimedia semakin maksimal pada ZenFone Max M2. Smartphone ini kini hadir dengan lima magnet speaker dengan metal voice coil. Lima speaker tersebut dikontrol oleh teknologi NXP low-distortion smart amplifier agar menghasilkan suara yang jernih dan keras.

Berkat penggunaan SoC terbaru, ZenFone Max M2 tampil dengan performa CPU 40% lebih tinggi dan performa grafis 10% lebih baik dari perangkat yang menggunakan Snapdragon 626.


Untuk kamera, Asus ZenFone Max M2 dan Max Pro M2 sama-sama mengusung kamera belakang ganda. Di punggung keduanya juga tersemat sensor sidik jari bulat, tepat di tengah bodi belakang ponsel. Untuk urusan pengambilan gambar, sebagai blogger tentu saya juga butuh kualitas gambar yang prima. Sistem kamera ganda di ZenFone Max M2 mengusung sensor beresolusi 13MP dengan aperture lebar f/1.8 yang bisa menghasilkan gambar dengan detail di situasi apapun. Kamera tersebut sudah didukung fitur AI Scene Detection yang memungkinkan ZenFone Max M2 mengenali 13 jenis foto.

Jika dalam kondisi berjalan, atau mengambil gambar bergerak, ponsel ini juga dapat diandalkan. Agar hasil pengambilan gambar tetap stabil dan tidak blur, kamera ZenFone Max M2 juga sudah dilengkapi dengan teknologi Electronic Image Stabilization (EIS). Kamera kedua di ZenFone Max M2 merupakan kamera khusus untuk menghasilkan efek bokeh di foto potrait. Kamera ini mampu menghasilkan efek blur pada background yang sangat natural layaknya diambil menggunakan kamera profesional. Menurut saya hasilnya sudah sangat baik meski kualitasnya masih di bawah ZenFone Max Pro M2.

Dalam hal konektivitas, ZenFone Max M2 memiliki colokan earphone 3,5 mm, port charging micro USB 2.0, Wi-Fi, Bluetooth, slot micro-SD (slot terpisah), dan slot dual-SIM. Jadi kalau pun sedang berada di antah berantah tanpa ada koneksi internet, transfer data dapat tetap dilakukan dengan mudah.

Teknologi yang diadopsi oleh ZenFone Max M2 ini memang sangat mendung proses kreatif penggunanya. Mudah dan juga praktis. Tak melulu soal game dan segala kebutuhannya, ponsel ini juga membantu dalam mengedit gambar, membuat desain dan edit video minimalis via smartphone. Saya baru belajar untuk mengedit video dan sangat merepotkan kalau harus membuka laptop untuk urusan edit video. Dengan dukungan teknologi canggih pada ponsel ini, tentunya akan memaksimalkan daya imajinasi penggunanya agar makin kreatif.

Tak heran jika ASUS menjadi salah satu perusahaan yang termasuk dalam daftar World’s Most Admired Companies dari majalah Fortune dan berdedikasi untuk menghadirkan berbagai jenis produk komprehensif seperti Zenbo, ZenFone, ZenBook dan rangkaian perangkat IT serta komponen lain, termasuk AR, VR dan IoT. Dengan resources lebih dari 16.000 orang karyawan di seluruh dunia, di mana 5.000 orang di antaranya adalah insinyur di tim R&D (riset dan pengembangan) berkelas dunia, sudah selayaknya jika ASUS menjadi sangat inovatif dan terus mengeluarkan prodduk-produk baru untuk menjawab tantangan zaman. Di tahun 2017 lalu, ASUS juga berhasil mendapatkan revenue sebesar 13 milar dolar AS.

Inovasi smartphone di dunia lebih gila daripada laptop. ASUS sendiri melakukan banyak riset dan menggandeng pihak ketiga. Mereka mengumpulkan data yang digunakan sebagai dasar dalam berinovasi.

Setelah datang ke acara itu saya jadi semakin kagum dengan ASUS dan #2019PakaiAsus adalah suatu keharusan. Tak hanya suka terhadap produk-produknya, saya juga banyak belajar dari ASUS tentang strategi marketing, produksi, management resources, dan lain sebagainya. Ini tentu sangat bermanfaat bagi mahasiswa saya kelak. Pembelajaran dari ASUS ini dapat saya jadikan sebagai bahan dalam perkuliahan.

No comments

Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<