5 Hal Receh tapi Membahagiakan



Kalau dikasih kado lalu merasa bahagia, merasa disayangi, merasa berharga dan sebagainya sih biasa banget ya. Siapa coba yang nggak senang dikasih kado? Semua juga pasti suka, kan?
 
Tapi terkadang ada hal-hal receh yang sebenarnya membahagiakan tapi seringkali luput dari ingatan. Sering banget hal-hal receh ini lupa untuk disyukuri padahal paling sering banget terjadi. Kadang saya sendiri merasa nggak disayang karena nggak pernah dikasih kado. Kadang saya nggak merasa pernah meraih sesuatu yang berharga karena nggak ada tropi yang bisa dipajang atau sejumlah nominal yang bisa menutupi utang. Halah.
Merasa diri sombong? Iya, kadang-kadang. Sering merasa kufur nikmat. Merasa enggak bersyukur dan hina banget karena ya, sesuatu yang recceh itu tuh berkah juga loh dari Tuhan!
Lalu setiap pagi saya merasa harus memulai hari dengan syukur, menutup juga dengan syukur. Dengan begitu bisa jadi lebih bahagia dan enggak terlalu banyak tuntutan, loh.
Dan hal-hal receh berikut ini yang bisa mewarnai hari-hari saya
Dipijitin Malam-malam
Huhu... ini bikin nyaman sekali. Saya kasian sama HB karena dia udah capek hati, pikiran, fisik juga. Tapi yagimana saya kan butuh perhatian. Idih.
Saya mengalami ini waktu hamil trimester pertama sampai kedua. Itu literally setiap hari dipijitin. Pada saat trimester ketiga udah mulai jarang. Sekarang jarang banget. Padahal ini bikin senengnya luar biasa. padahal mijitnya juga ya nggak seberapa dibandingkan dengan Mbak-mbak Pijat Ratoe. Tapi rasanya beda aja kalau dia yang mijit. LOL.
Tapi kasian juga, soalnya dia kan anaknya overhidrasi, jadinya keringetan banyak banget. Huhuuu... maaf ya kalau aku malah jarang banget mijitin.
Disapa dan Didoakan oleh Rekan Kerja
Saya merasa sangat nggak nyaman dengan kondisi saya yang sakit-sakitan setahun terakhir. Tapi terkadang orang memaksa saya untuk berafirmasi positif. Padahal semakin afirmasi, pikiran sama semakin denial, dan akhirnya ya makin stress.
So, kalau rekan kerja saya menyapa, lalu mendokan dan sebagainya saya sangat merasa dianggap ada. Saya merasa bermakna.
Senyum kepada Semua Orang
Bukan saya yang disenyumin. Tapi saya yang menebarkan senyum dan sapa ke orang-orang. Duh, damaaaaiii banget rasanya. Pagi-pagi senyum sama sopir GoCar, Budhe Sayur, Pak Satpam, semuanya happy, semua merasa dihargai.
Nggak perlu nunggu disenyumin sama disapa duluan, karena ini adalah ibadah yang modalnya Cuma tenaga narik bibir sedikit doang. Jadi bahagia sepanjang hari. Mood lebih terjaga dan pekerjaan lancar jaya.
Insyaa Allah.
Mendapat Like dan Comment di Media Sosial
Seneng banget dapat respon, ya. Meski nggak ngejar likes dan comments harus berapa banyak tapi dengan adanya likes dan comment ini jadi merasa lebih dihargai aja. Meski Cuma menyapa basa-basi atau say hello tapi semuanya udah cukup bikin bahagia dan tertantang untuk bikin postingan baru lagi. Tapi kalau nggak ada yang merespon itu duh rasanya patah hati banget. Merasa jangan-jangan postinganku di-hide atau bahkan saya di unfollow. Huhu sedih banget kan rasanya.
Rumah yang Rapi
Biasanya ini terjadi kalau pulang kerja. Udah sore apalagi malam, pulang kerumah lantai lembut banget kalau diinjak. Gunungan pakaian enggak ada. Gunungan cucian piring enggak ada.rambut di lantai enggak ada. Duh itu udah berasa surga, deh.
Abis itu jadinya pengin masak atau bebikinan sesuatu. Enggak gue banget, kan? Ya namanya juga lagi bahagia.

No comments

Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<