Kenapa Ngeblog?



Saya lupa entah sudah pernah atau belum menulis soal ini. Dan kalau ditanya alasannya saat ini dan duku sewaktu pertama kali ngeblog sekitar 9 tahun lalu jelas berbeda. Wah sudah lama banget ya ngeblog? Tapi kok gini-gini aja? Mungkin kamu harusnya sudah bisa jadi jutawan dari hasil ngeblog! Antepkeeunnn ajalah yah kalau ada yang bicara begitu. Aminkan saja saya bisa jadi miliarder. Minta Aamiinnya buibuuuuu...


Kalau bisa saya rangkum, di bawah ini saya paparkan  alasan saya masih ngeblog hingga sekarang. Jadi beda ya alasan dulu sama sekarang? Ya, kan sudah saya bilang beda. Namun apalah arti perbedaan itu kalau sama-sama membuat saya tetap jatuh hati pada dunia blogging?



Di tengah lautan perbedaan, hargailah persamaannya. Jangan terus mengorek kecilnya perbedaan.


Okesip.

Self Healing

Ini teramat saya sadari beberapa minggu terakhir. Sampai hari dua minggu lalu saya selalu melamun dan berpikir,"pengin bolos ah, pengin ngeblog."

Pernyataan spontan macam itulah yang terlontar dari pikiran saya. Artinya saya sudah sangat jenuh dengan keseharian saya, dengan pikiran dan rutinitas yang itu-itu saja. Saya butuh blog sebagai healing medium.

Ini juga terjadi ketika saya mengalami baby blues yang lumayan sekitar dua bulan lalu. Waktu itu memang ada sebuah brand yang sedang bekerjasama dan Thank God, saya menulis dengan bahagia.

Pernah juga saya ikut sebuah kompetisi sekitar sebulan lalu. Saya menuliskan cerita saya seperti sebuah curhat. Setelah menulis, saya merasa sedikit bahagia.

Menulis adalah healing therapy. Menulis di blog adalah pembebasan diri. Saya nggak perlu menunggu lama agar tulisan saya diterbitkan. Saya nggak perlu gelisah apakah akan ditolak atau diterima. Ketika saya BUTUH nulis ya tinggal nulis saja. Anytime saya butuh dan mau, blog selalu setia.

Self Branding

Pernah suatu saat selepas saya cuti, seorang rekan memperkenalkan saya kepada salah satu dosen baru.

"Kenalkan, Bang, ini Mbak Rinda. Dosen yang lebih banyak hidupnya di dunia maya...," katanya.


WOW!

Setahun lalu, ketika mengoreksi lembar jawaban mahasiswa untuk mata kuliah Kalkukus 1, saya tengok di kolom nama dosen, dia menuliskannya: Bu Vitarinda.

Entah dia yang nggak menyimak ketika saya berkenalan. Nggak pernah ngintip KRS atau jadwal. Atau mungkin salah satu follower saya.

Dari dua kasus tersebut saja, saya bisa menyimpulkan kalau banyak orang mengenal saya lewat aktivitas di dunia maya. Bahwa saya bukanlah dosen yang biasa saja. Saya bukanlah aktivis perempuan dan lingkungan biasa saja. Saya bisa ditemuu di sosmed dan blog dan itu membuat saya sedekat itu dengan mahasiswa.

Campaign Media

Berkenaan dengan alasan saya sebelumnya, saya memanfaatkan blog sebagai sarana kampanye. Kampanye apapun yang saya sukai but mostly tentang lingkungan. Beberapa pembaca baru datang dan meninggalkan komentar dan saya jadi paham bahwa sebelumnya mereka nggak tau tentang hal yang saya share di halaman itu. Nah, kalau dia nggak tau, nggak paham, gimana dia mau aware?

Untuk mennumbuhkan awarness itu pula saya mengintegrasikannya dengan sosmed khususnya instagram. Tema lingkungan adalah salah satu tema andalan yang menarik minat pembaca baru yang kemudian datang lagi secara berulang.

Udah sih, tiga alasan saya tetap setia untuk ngeblog ya itu. Lalu apakah nggak menjadikan blog sebagai sumber uang?

YA. Saya juga menjadikan blog sebagai sumber pendapatan. Tapi ya nggak seserius itu sih. Lagipula saya masih belum terlalu aware dengan SEO, dengan hal-hal seperti google ads dan sebagainya. Saya masih ingin menikmati blogging seperti saya mengenal blog pada awalnya.

Di awal saya menulis dengan bahasa sastrawi yang diejek-ejek oleh seorang rekan yang memang penulis pada zaman itu. Tapi nggak apa-apa. Toh saya senang. Toh saya bangga.  Toh saya tetap punya pembaca setia.

Saya berusaha tetap menjadi diri saya sendiri meski pun industri blogging berubah dengan sangat dahsyatnya. Perubahan di  industri ini sudah mirip industri smartphone yang saya bisa kedodoran untuk mengejarnya.

Ya, blogging sudah jadi industri. Dan saya tetap ingin menjadi diri saya sendiri tapi selalu mencoba untuk lebih baik lagi.

Dan ini adalah postingan saya untuk BPN 30 Days Blog Challenge. Akan ada 30 tema berbeda hingga tengah Desember nanti. Semoga saya istiqomah.


Saya mengikuti tantangan ini karena saya sadar betul, bahwa blog membuka banyak peluang bagi saya. Utamanya adalah silaturahmi dan itu adalah hal yang tak terganti. Tak ternilai meski dengan apapun jua.

No comments

Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<