Menikmati Cuti #AsikTanpaToksik dengan Natsbee Honey Lemon

 
Kegiatan perkotaan yang meliputi kegiatan sektor-sektor permukiman, transportasi, komersial, industri, pengelolaan limbah padat, dan sektor penunjang lainnya merupakan kegiatan yang potensial dalam merubah kualitas udara perkotaan. Pembangunan fisik kota dan berdirinya pusat-pusat industri disertai dengan melonjaknya produksi kendaraan bermotor, mengakibatkan peningkatan kepadatan lalu lintas yang merupakan salah satu sumber pencemar udara. Siapapun percaya bahwa kualitas udara di perkotaan sudah tidak sehat lagi. Apalagi bagi seorang perempuan hamil dan anak-anak.


Menjalani kehamilan dengan plasenta previa di tengah kondisi yang memang belum siap hamil menuntut saya untuk berjuang berkali-kali lipat. Selain permasalahan plasenta previa yang membuat kondisi tubuh lemah dan terbatas melakukan beberapa aktivitas justru membuat saya semakin stress. Saya yang terbiasa lompat kesana kemari melakukan aktivitas ini itu harus bedrest selama berbulan-bulan. Bedrest yang saya lakoni bukan sekedar membatasi diri dari aktivitas fisik, tapi juga pikiran. Benar-benar harus berada di dalam goa, dan berubah dari sebenar-benarnya saya. Apalagi setelah melahirkan saya masih cuti selama tiga bulan.

Namun, apakah dengan berada di dalam rumah saya terbebas dari masalah polusi?


Pollution is an undesirable change in the physical, chemical, or biological characteristics of our air, land and water that may or will harmfully affect human life or that of desirable species, our industrial processes living conditions, and cultural assets; or that may or will waste or deteriorate our raw material resources (Eugene P. Odum, 1971).


Berada di dalam rumah selama cuti tak hanya membuat saya jenuh. Lebih dari itu saya juga merasa khawatir karena paparan polusi di dalam rumah yang saya terima tidak lebih aman daripada ketika saya berada di luar rumah dengan segala padatnya aktivitas.
Polusi sangat memengaruhi kualitas hidup manusia. Masalah kebisingan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan hidup manusia. Intensitas bising meningkat seiring dengan meningkatnya pencemaran elektronik, seperti radio komunikasi dan telepon seluler. Kebisingan juga merupakan masalah serius bagi kesehatan manusia, karena bisa mengakibatkan perubahan pola pembicaraan manusia (bicara harus berteriak-teriak), meningkatnya emosi, perilaku stres, keguguran wanita hamil, dan bahkan ketulian.

Polusi kebisingan ini mungkin tidak nampak, sepertihalnya polusi radiasi. Polusi Radiasi, yaitu adanya bahan bersifat radioaktif yang memiliki kekuatan radiasi melampaui Nilai Ambang Batas yang ditentukan (radiasi bahan radioaktif), atau adanya panas yang menimbulkan radiasi panas yang melebihi temperatur normal di suatu lingkungan (radiasi panas).

Hidup bersama toksin

Selain itu, polusi air juga mengancam keseharian kita. Insektisida dan herbisida merupakan bahan pencemar yang paling banyak dijumpai di lingkungan permukiman, lingkungan pertanian, dan lingkungan perkebunan. Sementara kita mengonsumsi air tanah, sayur dan buah setiap hari. Hampir semua jenis sayur dan buah tanpa label organik yang beredar di pasar menyediakan ancaman polusi bagi tubuh kita. Alih-alih menjadi sehat, mengonsumsi buah dan sayur yang terkontaminasi justru memberikan ancaman kesehatan yang semakin menumpuk dari hari kehari.

Masalah lainnya adalah polusi udara. Polusi udara di dalam rumah dapat berasal dari berbagai sumber. Bisa dari asap rokok, jamur tembok, cat rumah dan perabot, asap dapur, sampah dan kotoran hewan.

Kabarnya, kasus terbesar dari polusi udara di dunia berasal dari asap rokok. Sekitar 5000 orang meninggal dunia dikarenakan menjadi perokok pasif. Apalagi jika Si Perokok tetap ngebul di dalam rumah. Penyakit yang diderita oleh perokok pasif diantaranya kanker paru-paru, asma, jantung, ISPA, dan alergi.

Di dalam rumah saya memang tidak ada yang merokok kecuali sesekali kalau ada tamu. Ternyata ada juga bahaya asap yang pasti ada di setiap rumah dan begitu dekat dengan keseharian ibu-ibu. Bahaya yang dimaksud adalah senyawa kimia berupa radon yang dihasilkan dari asap hasil pembakaran, termasuk asap dapur. Terlebih lagi jika metode memasaknya masih menggunakan tungku tradisional.

Sumber polusi lain dari dalam rumah adalah jamur yang tumbuh di tempat lembab seperti di tembok dan kamar mandi. Beberapa jenis jamur memioiki benang-benang filamen yang dapat memproduksi spora yang membahayakan sistem pernapasan. Filamen tersebut akan memproduksi mycotoxin penyebab kanker hati, kanker paru-paru, gangguan pada ginjal, serta dapat juga menyebabkan alergi dan iritasi pada mata.

Belum lagi bagi yang tinggal di komplek perumahan berbatasan langsung dengan kampung yang masih terdapat perilaku orang yang membakar sampah. Tak hanya rodon, senyawa kimia yang mengancam juga dioxin. Terlebih sampah-sampah tersebut mostly terdiri atas bahan-bahan plastik.

Harga Polusi


Ada harga yang harus kita bayar akibat paparan polusi yang kita terima setiap saat, dan juga tentunya kita produksi. Yang paling dekat dan nyata adalah biaya pemeliharaan kesehatan. Pemahaman tentang biaya yang harus dipikul untuk dapat hidup sehat dan risiko-risiko pada kesehatan manusia seharusnya dimasukkan dalam pertimbangan cost benefit analysis. Biaya pemeliharaan kesehatan manusia semakin hari semakin meningkat. Berapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh Pemerintah untuk sektor kesehatan dan berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh setiap keluarga untuk memelihara kesehatan keluarganya.

Di lain pihak juga diketahui kecenderungan penyakit yang diderita oleh manusia adalah semakin meningkatnya penyakit-penyakit degeneratif dan kanker yang disebabkan oleh meningkatnya pencemaran lingkungan.eskipun di negara maju penyakit infeksi atau penyakit rakyat cenderung menurun, tetapi di Indonesia penyakit infeksi atau penyakit rakyat masih menjadi masalah yang memprihatinkan. Karenanya biaya pemeliharaan kesehatan semakin meningkat apabila lingkungannya tercemar.

Semengerikan itu ternyata!

Tak hanya mengakibatkan penyakit degeneratif, masalah polusi dan racun-racun yang kita terima sepanjang hari juga mengakibatkan stress. Katanya, orang hamil bakalan gendut lalu susah balik lagi ke bentuk badan sebelum hamil ketika paska lahiran. Nah, saya sewaktu hamil berat badan hanya naik delapan kilogram dan paska hamil malah turun tiga kilogram dari sebelum hamil. Ini semua karena stress. Ya, saya kurang bisa mengontrol pikiran saya. Beruntung sewaktu melahirkan saya bisa melaluinya dengan nyaman meski lewat operasi sesar.

Baca juga: Birth Story 1

Honestly, operasi sesar itu sama sekali nggak sakit. Nervous itu wajar, tapi enggak sakit. Yang saya butuhkan hanya berdoa dan yakin. Udah gitu aja. Kan udah dibius, jadi ya nggak sakit dong. Serahkan semua sama Tuhan dan usahanya tim dokter. Tapi siapa sangka paska operasi rasanya luar biasa. Gerak enggak bisa. Setelah 24 jam baru boleh miring kiri kanan. Itu juga namanya ‘belajar’. Biar bagaimana pun kondisinya, saya tetap harus jadi perempuan aktif dan produktif. Nah ini yang saya lakukan agar segera pulih dan kembali bersih, aktif dan #AsikTanpaToxic.


Bergerak


Ternyata makin sering belajar bergerak, tubuh rasanya semakin cepat terasa nyaman. Walau pada prosesnya sakit luar biasa, tapi yakin aja bahwa pergerakan tubuh akan membuat sirkulasi darah menjadi lancar kembali. Setelah 24 jam paska operasi baru bisa minum sedikit demi sedikit dan belajar miring ke kiri dan ke kanan. Lalu 24 jam berikutnya harus sudah belajar jalan seiring dilepasnya kantong kateter dan hasrat pipis yang memuncak dan enggak mungkin pipis di kasur.

Setelah pulang dari rumah sakit pun tubuh harus semakin sering dilatih untuk kembali aktif seperti semula. Pelan, tapi pasti akan ada progres luar biasa kalau mau konsisten mencoba. Pengalaman saya memang sangat menyakitkan karena saya tidur tanpa dipan alias lesehan, jadi sewaktu bangun dan berdiri rasanya luar biasa. Beruntung toiletnya lengkap dengan fasilitas tempat duduk bagi kaum rentan dan mandinya pakai shower, jadi usahanya agak lebih ringan di toilet.

Hari-hari berikutnya saya semakin banyak belajar. Karena orang rumah yang sudah mulai kembali ke aktivitas masing-masing, jadi saya sendiri yang harus menggendong dan menjemur bayi. Ini harus meski saya belum pernah menggendong bayi sebelumnya. Berjemur juga harus karena bayi saya lahir sebelum waktunya dan tubuhnya masih agak kuning. Ketika niat sudah tertambat, yasudah paksakan. Tubuh pun akan merespon sugesti positif untuk bisa bergerak.

Kelola Emosi


Emosi ini terbagi menjadi dua, positif dan negatif. Seingat saya paska melahirkan kemarin saya nggak banyak mengeluarkan emosi positif. Senang ya senang aja biasa. Suka dan bersyukur ya biasa aja enggak berlebihan. Hanya saja emosi negatif ini yang sangat berlebihan. Kadarnya kalau bisa diukur dan ada baku mutunya mungkin sudah jauh melebihi standar maksimal yang diperbolehkan.

“Jauh-jauh deh dari orang-orang toxic di luaran sana. Tebalkan hati dengan sabar. “

Konon memang perempuan yang hamil dan baru melahirkan emosinya sangat labil. Wajar sih ya karena capek, sakit, stress, khawatir dan segala macamnya semua jadi satu. Saya akui psikologis saya memang cukup sulit diatur. Saya juga sulit berinteraksi dan berkenalan dengan bayi saya sendiri. Saya juga nggak menyusui bayi saya dari awal. Kondisi yang ‘kurang sempurna’ ini membuat saya labil, merasa gagal, marah, dan terkadang benci kepada diri sendiri. Apalagi nggak sedikit orang yang berkomentar negatif sampai judgmental.

Baca juga: Birth Story 2

Beruntung saya didampingi oleh seorang suami yang lebih kuat daripada Superman. Sejak hamil, saya memang sudah butuh asistensi dalam melakukan banyak hal. Apalagi ketika di rumah sakit dan paska melahirkan ketika di rumah. Begadang demi mengganti popok atau ngasih susu ke bayi bukan hanya salah dua tugas suami. Lalu apalagi? Banyak. Banyak banget. Bahkan mengganti popok istrinya juga. Luar biasa, ya. Keluarga besar saya juga suportif sekali. Nggak ada komentar bernada negatif, semua mendukung saya untuk melalui segalanya dengan baik.

Meski saya tau saya dalam kondisi yang tidak baik, tapi saya tau kemana saya harus berlari dan meminta bantuan. Saya nggak segan untuk mengadu, bercerita dan meminta tolong. Ya ini kan emang masa-masanya saya berada di titik yang begitu rendah, so nggak ada salahnya mengakui bahwa saya butuh asisten atau sekedar tim cheerleaders.

Selain itu, hati-hati mengelola rasa ketika membuka sosmed dan membaca artikel juga baik lho dalam pengelolaan emosi. Apalagi jika membaca sesuatu terkait kondisi yang relate banget dengan kondisi saya atau pun bayi. Ini bisa sangat super duper bikin baper. Jauh-jauh deh dari orang-orang toxic di luaran sana. Tebalkan hati dengan sabar.

Memperlakukan Luka Operasi dengan Baik


Selepas operasi, saya diberi dua buah koyo anti nyeri yang ditempelkan di dada bagian atas. Koyo ini memang lumayan bisa mengurangi rasa nyeri selepas operasi ketika efek bius sudah hilang. Untuk lukanya, dokter memang sudah menutupnya dengan bahan tahan air jadi saya nggak perlu repot untuk menghindarkannya dari air. Saya juga nggak perlu repot membersihkan luka atau pun mengganti perban. Lapisan penutup itu dibuka oleh dokter pada hari kesepuluh setelah operasi. Magically, permukaan lukanya sudah kering dan karena menggunakan bahan anti keloid jadi agak samar dan hanya berupa sebentuk garis panjang.

Meski di luar nampak baik-baik saja, luka di dalam dan kondisi rahim saya tetap perlu dijaga. Kata dokter sih, saya akan merasakan sedikit nyeri sampai beberapa bulan kedepan. Tentu saya nggak boleh mengangkat berat, berhubungan badan, dan menjaga kesehatan. Untuk mempercepat proses penyembuhan lukanya, automatically saya harus banyak mengonsumsi pangan berprotein tinggi. Alih-alih minum obat albumin seperti orang kebanyakan, saya lebih suka menuruti nasehat dokter untuk makan sebanyak-banyaknya karena sejak hamil saya nggak suka makan. Saya nggak berpantang makan ini-itu seperti kata orang-orang. Hanya saja asupan protein ditambah lagi. Saya makan telur dan ikan, minum susu, makan sayur dan buah setiap hari. Dengan demikian pemulihan tubuh jadi cepat dan konstipasi yang menjadi musuh saya juga minggat.

Istirahat Semaksimal Mungkin


Ada yang bilang kalau punya bayi apalagi newborn itu mustahil banget bisa istirahat. Nyatanya saya bisa, kok. Caranya adalah dengan sistem penjadwalan. Hehe... anak Teknik Industri garis keras pasti tau dong pentingnya penjadwalan. Jadi ketika siang hari saya akan dibantu oleh adik dalam menjaga bayi. Ketika bayi tidur siang, saya akan berusaha tidur atau me time. Salah satunya dengan blogging, scrolling sosmed, dan baca-baca buku atau berita di web. Jadi saya tetap bisa aktif dan produktif. Ketika malam hari, saya oper shift dengan suami. Saya kebagian shift malam sementara suami kebagian shift menjelang pagi. Jadi ketika saya tidur, suami terjaga dan si bayik yang pengertian akan tidur ketika subuh sementara Bapaknya pergi ke masjid.

“Penting untuk tetap aktif dan produktif dalam masa recovery.”


Rasanya memang hampir mustahil bisa tidur sesuai jadwal, tapi kalau nggak dipaksakan badan sendiri yang repot. Lemah lunglai, masuk angin, pegal-pegal dan ujung-ujungnya jadi gampang emosi karena capek.

Satu hal lagi yang paling penting adalah meyakinkan diri bahwa saya nggak perlu membanding-bandingkan pengalaman operasi sesar saya dengan orang lain. Sama seperti dalam hal lain, pengalaman tiap orang bisa saja berbeda. Yang pasti harus fokus pada pemulihan diri sendiri, menjaga kewarasan dan selalu bahagia.

Konsumsi Booster Imun


Selain mengonsumsi pangan kaya protein dan bergizi lengkap, saya juga menambahkan booster imun. Ini karena saya gampang sakit dan capek. Luka bekas operasi ini terasa sangat sakit meski cuma dibawa nangis, bersin, batuk, bahkan tertawa. Saya konsumsi kurma, saya juga minum madu dan vitamin C dari segala sumber. Selain dari buah-buahan yang saya konsumsi langsung, vitamin C juga saya dapatkan dari lemon.

Seperti yang diyakini banyak orang, meminum perasan lemon hangat di pagi hari akan membuat kita sehat dan kuat sepanjang hari. Apalagi dengan menambahkan madu yang juga sudah terkenal sebagai minuman ajaib untuk segala manfaat. Vitamin C sangat baik untuk membantu mempercepat proses pemulihan sekaligus membantu mencegah infeksi. Nggak jarang kan dengar orang menderita luka bernanah paska operasi sesar? Itu salah satunya konon karena adanya infeksi.

Manfaat Minuman Madu Lemon

Minuman madu lemon ini memang sudah jadi andalan saya dan keluarga sejak dulu. Beruntungnya di rumah ada pohon lemon. Tapi ya nggak selalu berbuah sepanjang tahun, sih. Jadi ya tetap harus beli lemon deh. Lumayan juga harganya. Apalagi untuk mendapatkan madu yang asli juga susah dan mahal. So, booster imun ini emang nggak murah, tapi juga nggak lebih mahal dari biaya yang harus kita keluarkan ketika sakit, yakan?


Memperlancar pencernaan


Masalah pencernaan ini saya alami sejak hamil. Saya bahkan bisa tidak BAB selama satu minggu. Hal ini berlangsung hingga paska melahirkan. Katanya efek obat juga yang menyebabkan konstipasi, juga efek dari koyo anti nyeri.

Nah, bagi kamu yang juga mengalami gangguan pencernaan, meminum air lemon dan madu bisa memudahkan proses pencernaan lho. Minuman tonik ini bisa meningkatkan sekresi empedu dan asam lambung, yang kemudian akan membantu memecah partikel makanan. Dengan demikian, tubuh akan mudah menyerap nutrisi. Selain itu, campuran air lemon dan madu dapat mengurangi perut kembung.

Detoksifikasi tubuh


Ini sudah pasti semua orang tahu dan yakini. Racun dari dalam tubuh akan terakumulasi di bawah saluran pernapasan, kulit, dan hati.

Salah satu faktor penyebab racun adalah polusi dan bahan kimia berbahaya. Oleh karena itu, air lemon dan madu merupakan tonik yang efektif bagi fungsi hati untuk menetralkan racun.

Membersihkan kulit


Air lemon dan madu bisa dijadikan bahan perawatan sehari-sehari di rumah, karena ampuh menghilangkan jerawat.

Lemon bermanfaat bagi kulit karena sifatnya yang mengontrol dan menghilangkan kelebihan minyak dari permukaan kulit. Selain itu, asam sitrat yang ada dalam minuman lemon bisa mengeluarkan radikal bebas dan racun dari sistem pencernaan.

Meningkatkan imunitas
Lemon dan madu bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas. Terutama melindungi tubuh dari penyakit menular yang disebabkan oleh perubahan musim, seperti flu.

Dan untuk madu, cairan manis kental ini kaya akan protein terapeutik, antimikroba, antioksidan dan antibakteri. Minuman lemon dan madu juga bisa membantu mempercepat pemulihan dari penyakit. Termasuk juga pemulihan luka paska operasi sesar.

Meningkatkan metabolisme

Minuman lemon dan madu bisa meningkatkan metabolisme tubuh dan mengatur gerakan usus. Dengan meminumnya setiap pagi, minuman ini bisa membakar lemak dan membuat kamu merasa bersih, sehat dan aktif.

Meredakan sakit tenggorokan

Lemon bisa membuat lendir menipis, sehingga mudah untuk dikeluarkan dari saluran pernapasan. Sementara sifat disinfektan yang dimiliki madu, bisa memberantas bakteri dan menahan pembentukan dahak berlebih, serta meringankan saluran pernapasan.

Meningkatkan energi

Madu merupakan peningkat energi alami dan jauh lebih sehat daripada gula. Madu memiliki sifat ‘pembunuh bakteri’ yang dapat meningkatkan energi dalam tubuh dan membuat kamu aktif sepanjang hari.

Benar-benar anugerah Tuhan yang ajaib, ya?! Sayangnya lumayan mahal. Selain mahal untuk selalu nyetok madu dan lemon, buat minumannya juga butuh usaha dan konsistensi. Saya dulu pernah mikir,”andai ada minuman madu lemon instan tanpa aditif berlebihan....” Apalagi dalam kondisi pemulihan paska operasi sesar sekaligus adaptasi sebagai seorang ibu baru yang ternyata rempong luar biasa dan menguras segalanya. Fiuh.

Saya dulu pernah mikir,”andai ada minuman madu lemon instan tanpa aditif berlebihan....”

Thank God sekarang saya bisa nyetok NATSBEE Honey Lemon. Selain mempercepat pemulihan luka, kandungan Vitamin C dalam Natsbee Honey Lemon juga dapat membantu menyegarkan tubuh. Nggak diragukan lagi ya, bagi seorang perempuan seperti saya yang sedang dalam masa pemulihan tapi udah disuruh begadang tiap hari, minuman ini cocok banget.




 
Selain itu, kandungan anti-toxic yang terdapat di dalam lemon dan madu juga bisa bersihkan hari aktifmu! #AsikTanpaToxic bagi kamu yang aktif di luaran seharian sekalipun. Bagi saya yang berada di rumah pun penting banget untuk selalu #AsikTanpaToxic karena meski tidak terpapar emisi di udara kotor, barang-barang di rumah juga nggak sedikit yang mengeluarkan racun juga radiasi. Bahkan makanan yang sehari-hari dikonsumsi juga membawa ancaman racun.

Madu dan lemon dalam Natsbee Honey Lemon ini berperan penting dalam proses detoksifikasi sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Seperti saya yang gampang banget sakit dan dikit-dikit kena flu gini cocok banget. Antioksidannya juga membuat racun-racun pada minggat dan hebatnya lagi bisa mencegah penuaan dini.

Selain manfaatnya yang sudah jelas banget, Natsbee Honey Lemon ini juga praktis. Saya nggak perlu lagi meras lemon yang kadang bikin tangan perih. Saya nggak perlu kotor-kotoran di dapur. Saya cuma perlu bilang ke suami untuk reload Natsbee Honey Lemon di kulkas.

Tak hanya praktis, Natsbee Honey Lemon juga menurut saya punya rasa yang enak. Manis asamnya pas banget. Cocok buat saya yang memang tidak terlalu suka manis. Perpaduan rasa yang tidak berlebihan inilah yang membuat Natsbee Honey Lemon nyegerin sampai ke ubun-ubun.

“The preservation of health is a duty. Few seem conscious that there is such a thing as physical morality.” – Herbet Spencer
 
Meski ironis karena manusia jungkir balik untuk menjaga kesehatan tapi juga justru menghasilkan penyakit pada diri sendiri. Apapun itu, yang jelas obat yang paling baik adalah dari dalam sistem di tubuh kita sendiri. Manusia hanya bisa berusaha dengan memaksimalkan pemanfaatan apa-apa yang telah dianugerahkan oleh Tuhan. Saya sendiri tak ingin terlambat sadar bahwa saya tidak punya waktu untuk menikmati kesehatan yang telah saya perjuangkan. Karena menjaga kesehatan adalah sebagian dari upaya menjaga amanah Tuhan.


Referensi:
1. m.liputan6.com
2. www.pikiran-rakyat.com
3. Kusminingrum, Nanny. 2016. Efektifitas Reduksi Polusi Udara Dengan  Metode Vertical Garden (The Effectiveness of Air Pollution Reduction With Vertical Garden Method). Jurnal Jalan-Jembatan, Volume 33 No. 2 Juli-Desember 2016: 102-114
3. Rochmad. 2006. Pencemaran Lingkungan. www.repository.ut.ac.id

16 comments

  1. Wah, ceritanya luar biasa Mbak. Saya pun emak2 pasca op sesar dua kali 😅 Jadi penasaran pingin cobain natsbee

    ReplyDelete
  2. Polusi dijaman now ini memang luar biasa mbak. Polusi yang nampak ataupun gak nampak. Betul, salah satu pencegahanny adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Yang bisa dudapatkan dari luar. Bisa dengan makan buah buahan yang mengandung banyak anti oksidan. Kebetulan istriku memang sedia jeruk nipis dirumah. Setiap pagi sebelum makan kami mengkonsumsi minuman jwruk nipis. Kadang dikasih madu. Atau gula aren. Alhamdulilah kami jarang sakit. Btw natsbee baru tau saya. Bisa juga nih dijadikan minuman saat dinas luar kota.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang mantap top markotop yaaa lemon dan madu ini

      Delete
  3. Minumannya unik banget ya. Hastagnya juga menarik.
    Jadi penasaran rasanya nih. Pengen beli, kebetulan sering liat temen2 posting ttg minuman ini di sosmed. Lg kekinian 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asem manis sepet dikit, lucu rasanya tapi nyegerin

      Delete
  4. Luar biasa, begitu perhatiannya terhadap polusinyang semakin sulit dikendalikam. Trims infonya, mengingatkan kembali, dulu, di suatu masa, Umi merutinkan minum madu + lemon. Sayang, entah tersebab apa, tiba-tiba berhenti.Sepertinya harus merutinkan lagi, nih.

    ReplyDelete
  5. Selamat menikmati cuti ya Mbak masa-masa bersama bayi sungguh menyenangkan, jaga kesehatan dan tentu saja pikirannya harus fresh biar nggak stress

    ReplyDelete
  6. Wah, asyik nih artikelnya mengulas minuman ini, tapi dapetinnya dimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di minimarket banyak. Ssttt... Lagi ada promo dg nambah seribu doanh

      Delete
  7. Polusi mengerikan banget, di daerah pun sekarang sudah mulai terasa efeknya. Istri saya kalau kena debu dikit langsung alergi batu dan sebagainya. Untung ada Natsbee ya, manis madunya alami ga kayak obat.

    ReplyDelete
  8. Selamat liburan Mbaaakk salam untuk debay yaaa. Sehat-sehat dan jauh-jauh dari polusi. Btw aku baru tau kalau polusi juga bisa dari tempat-tempat lembab. Ngeri yaa Mbak efeknya. huhuhu

    ReplyDelete

Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<