Saya dan
HB mendadak pergi ke Tangerang di
pertengahan bulan lalu. Bukan dalam rangka honeymoon sih, tapi ya bebas aja
kalau orang-orang mau bilang begitu. LOL. Awalnya saya lupa kalau kami sudah
melakukan reservasi di hotel Grand Zuri BSD, Tangerang untuk pertengahan
Agustus. Seketika itu juga, pas saya dan HB ingat kami langsung aja menyeberang
ke Tangerang dari Lampung. Kebetulan HB memang mau belanja dan ada keperluan
untuk bertemu dengan klien di sana.
Karena kami
pikir Tangerang hanyalah selangkahan kaki dari Bandar Lampung, maka kami nggak
mempersiapkan apa-apa. Kami berangkat dari rumah sekitar jam sepuluh malam. Ngeteng,
sodara-sodara. Ada yang nggak tau arti kata ngeteng? Jalan putus-putus gitu
menumpang angkutan umum.
Sampai di
Tangerang, kami nyari-nyari sarapan. Sebenarnya HB nggak terlalu asing dengan Tangerang
apalagi BSD karena sewaktu kerja dulu doi sering banget pergi ke BSD.
Setelah sarapan
dan ketemu klien sampai sekitar dzuhur, kami langsung menuju ke hotel. Ternyata
kami bisa early check in sesuai pesanan saya. Aslinya di Grand Zuri BSD check
inya jam dua siang.
Kami dapat
kamar di lantai enam. Kamar 610. Saya pikir saya bakal dapat kamar dengan city
view yang menawan. Karena yaaa... di lantai enam gitu loh. Tapi ternyata
kenyataannya nggak begitu. Karena okupansi kamarnya lagi tinggi, jadi ya kami
nerima aja deh. Toh saya juga masih bisa eksplorasi fasilitas di Hotel Grand
Zuri BSD ini yang ternyata lengkap banget. Cek videonya di sini, dooong.
Saya memulai
segalanya dengan room tour dimana kamar kami ini ternyata pas banget ukurannya.
Kebetulan saya kurang suka dengan kamar yang terlalu luas. Berasa mubazir aja
gitu. LOL. Kamar kami dilengkapi dengan tivi yang lumayan besar dengan channel
beragam dan kulkas yang lengkap dengan isinya. Kamar mandinya juga ternyata
besar dan ada hair dryernya. Penyelamat banget hair dryer ini!
Amazingnya,
di atas kasur ada dua angsa yang lagi memadu kasih. Duh, jadi nggak tega mau
mengganggu mereka. Keren ya penyambutan tamu yang dilakukan pihak manajemen Hotel
Grand Zuri BSD ini?! Udah tau tamunya couple dan newblie jadi dibuatin yang
unyu-unyu. Haha.
HB nampak
udah capek dan ngantuk banget karena sewaktu di perjalanan dia benar-benar
nggak tidur. Saya aja yang tidur karena mabok dan lemes banget di jalan. Jadilah
dia jagain saya. Tanpa berpikir panjang lagi ya udah da langsung mendengkur
deh.
Karena merasa
jadi istri yang terabaikan sejenak, saya langsung cari kesempatan untuk hotel
tour. Yes, sendirian. Saya menuju ke lantai tiga dimana fasilitas umumnya ada
di sana.
Keluar dari
lift, saya disambut oleh pintu kaca yang langsung mengarah ke kolam renang
outdoor. Kolam renang ini terbagi dua. Buat dewasa dan anak-anak. Di samping
kolam renang ada sebuah ruangan yang ternyata adalah ruang fitnes. Kalau mau
lari-lari kecil dari kenyataan bisalah di sini. Sejenak melupakan kepenatan
sambil berkeringat dengan mata memandang ke arah kolam renang.
Di sebelah
ruang fitnes ada ruang sauna yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan. Karena
berada di satu lokasi dengan ruang fitnes, jadi pas banget tuh kalau abis
lari-lari dari kenyataan atau berenang-renang memanjakan badan dulu sambil
detoksifikasi deh.
Saya mengeksplorasi
lebih jauh fasilitas umum di lantai tiga
ini. Ada terrace cafe yang jadi satu dengan playground. Saya simpulkan dari
sini kalau Hotel Grand Zuri BSD ini adalah hitel yang ramah anak karena udah
mah ada playground, ada mainan-mainan untuk di air juga.
Setelah agak
sore saya kembali lagi ke kamar. Ternyata HB udah bangun dan langsung deh saya
ajakin untuk mneikmati afternoon tea di lounge. Lounge ini terletak di lantai
dua. Konsepnya adalah bar dan ada live musicnya. Cuma waktu saya kesana live
musicnya belum mulai.
Di sana
saya ketemu dengan manajer dari Hotel Grand Zuri BSD yang ternyata sebelumnya
merupakan manajer di Hotel Novotel Bandar Lampung. Wah, kami jadi bisa cerita
banyak karena ternyata beliau kenal dengan teman SMA saya dan sudah banyak
mengeksplorasi Lampung. Beliau inilah yang melahirkan menu minuman kemerdekaan.
Haha. Minuman ini sebenarnya adalah campuran dari buah naga, susu, dan soda. Warnanya
seperti mewakili perayaan hari kemerdekaan aja.
Sementara HB
dikasih kopi wamena yang memang spesial dari lounge Hotel Grand Zuri BSD ini. Sebagai
pelengkapnya, kami berkesempatan mencicip kroket kentang yang teksturnya lembut
banget dan rasanya guriiihhhh mantap dan dalamnya agak lumer gitu sementara di
luarnya krispi.
Malam harinya
adalah yang paling spesial karena pihak hotel Grand Zuri BSD sudah menyiapkan
romantic dinner di terrace. Yeay. Seru sih, seru. Soalnya saya nggak pernah
diromantisin macam gini sama HB. Haha. Tapi untuk cerita-ceritanya nanti lanjut
aja di postingan selanjutnya yaaaa.
Selama menginap
di hotel berbintang empat ini saya ngerasa diburu-buru banget. Apalagi kalau
bukan soal kerjaan. Huhu. Pengin banget bisa escape sejenak dari dunia deadline
endebrew endebrew. Tapi yaaa gimana.
Akhirnya keesokan
harinya kami memutuskan untuk mantap pulang. Sebelumnya kami menikmati sarapan
dengan backsound musik lagu-lagu nasional yang kayak membangkitkan nasionalisme
gitu. Pokoknya suasana independence day di sana kerasa banget deh. Mulai dari
musik sampai propoerti berupa sepeda ontel, naskah proklamasi sampai ke minumannya
juga.
Ada yang
saya suka banget dari menu sarapan di Hotel Grand Zuri BSD ini. BROKOLI! Hohoho.
Pengalaman menginap di Hotel Grand Zuri BSD ini emang membawa banyak keajaiban.
Sayangnya saya lupa mau minta resep sama diajarin masaknya. Asli brokolinya
enak, nggak langu dan kematangannya pas. Glek. Rasanya masih ada sampai
sekarang nih.
Seperti di
kebanyakan hotel sekelasnya, di Grand Zuri BSD ini menyediakan menu sarapan
buffet yang beragam banget. Mulai dari yang tradisional seperti nasi campur,
aneka pastry and bread, serealia, sampai yang default kayak nasi goreng dan
omelet. Ohya, di sini ada pergiliran menu makanan kudapannya ada wafel sampai
kue cubit. Sayangnya waktu saya kesana adanya wafel, bukan kue cubit. Huhu.
Kue cubit
is lyfe.
Ohya,
setelah sarapan kami bermaksud untuk muter-muter BSD ala-ala hestek couple
goals gitu. Berdua aja sambil naik sepeda tandom. Tapi ternyata gagal. Itu sedelnya
naik turun dan pedalnya berat banget digoes sementara stangnya kelok-kelok. Shortly
saya nyerah. Tapi kalau kata HB sepedanya biasa aja, yang berat adalah
tandomnya. Jahat.
Abis itu
kami lagi-lagi istirahat sambil muter lagu-lagu di tivi. Leha-leha sebentar
kayak bos jaman now. Nggak tau kenapa deh, tapi mungkin juga pertanda badan
mulai ringkih. Baru jalan ngeteng dari Lampung ke Tangerang aja udah keok
begini jadi kurang menikmati liburan. Padahal tiga tahun lalu saya masih bisa
bolak-balik Lampung-Bandung-Jogja-repeat tiap dua bulan ya ngeteng juga. Kini kulemah.
Kalian punya tips enggak sih biar aku setrong menjalani hidup untuk bisa
jalan-jalan dan menikmati pemandangan?
Oh iyaaaa...
saya masih punya sebongkah cerita lagi tentang romantic dinner di Hotel Gran
Zuri BSD. Tunggu yaaaa....
Kamar 610 itu yang viewnya water park bukan? Kayaknya waktu saya menginap di Grand Zuri menginap di kamar yang sama juga :D
ReplyDeleteDuh so swiitnya mbak..
ReplyDeleteBelum pernah menginap di Grand Zuri BSD, tapi, baca2 artikel temen2 blogger yg pernah stay di sana, tempatnya oke banget yah mbakk
KApaan bisa kesana, hhee