[REVIEW] 8 ALASAN KAMU HARUS NONTON CRITICAL ELEVEN




 
foto: rappler.com
Judul: Critical Eleven
Rilis: 10 Mei 2017
Durasi: 135 menit
Genre: Drama, romance
Sutradara: Monty Tiwa, Robert Ronny
Musik: Andi Rianto
Editor: Ryan Purwoko
Sinematografi: Yudi Datau
Produsen: Starvision Plus, Legacy Pictures
Target penonton: Dewasa
Bahasa: Bahasa Indonesia


Sinopsis

Tanya L. Baskoro atau akrab dengan panggilan Anya (Adinia Wirasti) adalah seorang Management Consultant sementara Aldebaran Risjad alias Ale (Reza Rahadian) merupakan anak seorang jendral yang menjadi engineer. Pertama kali mereka bertemu di dalam pesawat menuju Sidney ketika Anya akan pergi untuk urusan bisnis dan Ale kembali ke rig.

Dalam dunia penerbangan dikenal istilah critical eleven, yaitu sebelas menit paling kritis di pesawat. Momen critical eleven adalah tiga menit setelah lepas landas, dan delapan menit sebelum mendarat. Secara statistika, 80% kecelakaan pesawat terjadi dalam rentang sebelas menit tersebut. Di dunia nyata, saat pertemuan pertama, tiga menit awal adalah masa untuk menimbulkan kesan baik atau buruk, sedangkan delapan menit terakhir menjadi momen penentuan. Apakah ingin bertemu dan mengenal lebih jauh lagi, atau malah malas untuk bertemu lagi. Bagi Anya, bandara adalah rumah keduanya karena pekerjaan, tetapi dia benci terbang. Sementara itu, Ale memiliki hidup di rig atau pengeboran minyak lepas pantai yang membuat dia jarang pulang.

Setelah saling mengenal, mereka akhirnya menikah. Anya dengan karirnya yang sedang melejit rela resign demi mengikuti suaminya pindah ke New York. Di sana Anya bisa ditinggal di rumah seorang diri oleh Ale sampai tiga minggu lamanya ketika Ale harus pergi ke oil rig di lepas pantai Meksiko. Setelah diketahui Anya hamil, mereka pindah ke Jakarta dan Ale pun pindah ke oil rig di lepas pantai Laut Jawa.

Setelah mereka akhirnya menikah dan tepat 5 tahun setelah perkenalan mereka mengalami masalah besar dalam rumah tangga. Mereka akhirnya mengevaluasi 11 menit pertemuan pertama mereka yang membuat mereka menjadi seperti sekarang.

A must watch movie

Saya belum pernah se-appreciate ini dengan film Indonesia. Entah karena saya sudah terinfeksi virus menggilai novel-novel Ika Natassa atau memang saya sangat menikmati ceritanya. Yang jelas ini alasan kamu harus nonton Critical Eleven!

1. Film yang diangkat dari novel best seller belum ada yang sekeren ini

Perjalanan Critical Eleven dimulai sejak beberapa bulan sebelum novel yang laris-banget-gila sampai membuat saya nangis-nangis karena nggak kebagian PO-nya. Buku itu habis terjual sebanyak 1.111 eksemplar hanya dalam waktu 11 menit. Tapi saya pikir nggak sampai 11 menit karena saya sudah nangis-nangis sejak tujuh menit setelah PO dibuka. Dalam tiga bulan setelah terbit resmi di toko buku pada Agustus 2015, novel ini berhasil dicetak sebanyak tujuh kali. Saya mendapatkan novel cetakan ketujuh ini pun dengan susah payah. Tanpa sengaja saya justru dapat novel di Bogor, dan seorang Abang memberikannya untuk saya ketika kami meet up di Bogor.


Honestly, Critical Eleven adalah film Indonesia pertama yang diangkat dari buku yang saya tonton dan saya sangat apresiasi. Saya angkat topi kepada para sineasnya. Good job!

2. Alurnya jadi lebih sederhana daripada di novel

Bagi kamu yang sudah membaca novelnya, pasti tau kalau alur ceritanya maju-mundur cantik. Tapi film di versi film ini kamu nggak akan mengeryitkan dahi karena 135 menit sudah cukup untuk membuat kamu paham alur cerita seperti di novelnya. Pendek kata, alurnya jadi lebih sederhana. Tapi jangan salah karena konlfliknya tampak tajam meski perasaan saya nggak terlalu diaduk-aduk seperti ketika saya membaca novelnya. Siapa sih yang meragukan naskah besutan Jenny Jusuf? Filosofi Kopi yang juga diangkat dari buku juga melejit. Pasti untuk Critical Eleven dia sudah banyak belajar ditambah lagi campur tangan Ika Natassa sendiri dibantu oleh Monty Tiwa dan Robert Ronny sebagai sutradara.

3. Film yang benar-benar digarap serius

Bukan Cuma promosinya aja yang sangat intens di media sosial seperti khasnya Ika dan khasnya film-film akhir-akhir ini. Dalam proses pembuatannya juga keliatan banget kalau para sineasnya serius banget. Mulai dari pemilihan cast
Critical Eleven dibintangi oleh para pemain lama semacam Reza Rahadian, Adinia Wirasti, Hamish Daud, Hannah Al Rashid, Slamet Rahardjo, Widyawati, dan Astrid Tiar. Ditambah dengan pemain-pemain baru yang masih gemas-gemas gimana gitu, ada Refal Hady, Aci Resti, dan Anggika Bolsterli. Saya pikir malah yang jadi Tara itu awalnya adalah Meriam Belina. Saya kudet banget yaaa.  LOL.

Keseriusan selanjutnya tampak dari lokasi syuting di New York, Lamongan dan Jakarta. Terus yang bikin amazing adalah kehidupan di rig lepas pantai entah dimana yang sangat nyata.

4. Perbedaan antara novel dan film yang menambah keseruannya

Kalau saya biasanya males banget nonton film dari novel gara-gara terlalu banyak improvisasi seolah pengin berbeda at least berpikir karena filmnya terkesan penulis novelnya kurang bagus bikin jalan cerita. Terus dijawab oleh beberapa orang,”ya kita harus bikin kejutan dong. Masak iya novel sama film sama-sama plek ngak ada improvisasi.” Dan sayangnya improvisasi di film itu kebanyakan norak. Sorry to say.

Di Critical Eleven ini beda. Improvisasi dilakukan cuma demi masukin karakter Hamish Daud sebagai Donny aja. Dia jadi sahabatnya Anya, Agnes dan Tara. Jadi nggak terlalu ngefeklah sama jalan cerita karena perannya juga cuma sekelebat-sekelebat aja dan bikin cerita jadi greget ala-ala geng cewek dengan anggota satu cowok semacam di dunia nyata.

4. film yang berani

Ini menambah penjelasan untuk poin 1 dan 3. Critical Eleven adalah film yang berani. Sangat berani. Meski pun telah jelas bahwa film ini diperuntukan bagi 17+ ya tau sendirilah yaaa... orang kita jarang pada bisa baca peringatan yang model begitu. Bahkan kadang bawa anak kecil kan demi orangtuanya bisa nonton. 


Critical Eleven ini emang merupakan film ketiga yang mempertemukan Reza Rahadian dan Adinia Wirasti sebagai pasangan. Nggak heranlah ya kalau chemistry mereka dapet banget. Apalagi pas bagian nyosor-nyosor tuh udah kayak film Hollywood aja. Sebelumnya mereka juga main di film Jakarta Maghrib dan Kapan Kawin(?). Ya mungkin begiitulah gambaran kehidupan kaum urban jaman sekarang. Ya PDA mah boleh aja itung-itung menginspirasi pasangan lain untuk membiarkan cinta tumbuh semaunya. Ehm, yang ini nyindir HB.

5. Novel perdana Ika Natassa yang difilmkan

Fenomena film yang diadaptasi dari sebuah novel best seller memang sedang digandrungi para sineas dimana-mana. Jadi kalo pikiran negatif saya mah, para sineas memanfaatkan ketenaran cerita dan tokoh-tokoh dari novel best seller itu. Jadi nggak perlu susah-susah lagi penokohannya. Ika Natassa sendiri konon udah sering ditawari untuk memfilmkan novelnya, tapi mungkin dia belum sreg aja. Dan setelah Critical Eleven ini hype banget, ternyata ada kejutan lain yang menanti dari anak-anaknya Ika Natassa.

 
Bagi penggemarnya, siap-siap menantikan A Very Yuppy Wedding, Antologi Rasa, Twivortiare, dan The Architecture of Love di layar kaca, ya. Saya juga udah nggak sabar, tapi nggak sabar nunggu novel terbarunya karena biar gimana juga saya lebih senang membaca daripada menonton filmnya.

6. Soundtrack yang easy listening dan touchy

udah tau dong ya kalau Isyana Sarasvati mengisi soundtrack untuk film ini? Gara-gara itu juga sekarang saya udah bisa membedakan mana Isyana Sarasvati dan mana Syahnaz adiknya Rafi Ahmad. Nggak tau, berasa mirip aja mereka berdua. Tapi ternyata lagu-lagu Isyana Sarasvati kebanyakan berisi tentang susahnya menjalin sebuah hubungan. Seperti juga lagu yang jadi saoundtrack Critical Eleven ini. And in the end ada pesan moralnya bahwa selalu ada kesempatan kedua bagi orang yang kita sayangi. Cocok bangetlah sama cerita Ale-Anya dan juga cerita-cerita di baliknya, seperti cerita orangtua Ale juga. Ya gimana nggak keren, komposernya Andi Rianto yang sangat fenomenal sekali dan prosesnya dilakukan di Swedia. Duh, kenapa nggak di Jonggol aja coba?

aku tak bisa terus begini
aku tak bisa mengatakan yang sesungguhnya
tak bisa menunggu lagi
pesan ini ku sampaikan sekali lagi
ku beri kesempatan terakhirmu

Selain lagunya Isyana, ada juga lagu The Beatles juga dan saya sampe rela nungguin filmnya benar-benar sampe abis untuk bisa baca apa aja lagu yang jadi ostnya.
Terus ada yang tau nggak lagunya Ale untuk Anya? Yang nyanyi Tito siapa-gitu.

Kita mencoba menghadapi kehilangan
dengan cara yang berbeda
Dan tak akan mungkin sama
Waktu dapat menyembuhkan luka
Namun tidak dengan duka yang telah
Tergores begitu nyata

7. Close up wajah para cast  

Film Critical Eleven ini konon adalah film terakhir Reza Rahardian di tahun 2017 ini. Dia akan muncul lagi di tahun depan dengan film yang konon nggak kalah seru. Let see aja. Dan ternyata se-nampak-kerennya Reza Rahardian bagi beberapa orang, ternyata kulit wajahnya bolong-bolong juga. Dan secantik-cantiknya Astrid Tiar banyak noda-noda hitam di wajahnya. So, buat kamu-kamu nggak usah minder kalau wajahnya nggak sekinclong dan secemerlang perhiasannya Syahrini. LOL.

8. Karena saya suka banget filmnya

Terus karena saya saya suka bangte filmnya, kamu harus banget ikutan nonton? Ya antara iya dan enggak karena kalo kamu nonton berarti kamu mendukung kreativitas sineas Indonesia. Kebanggaan kita loh. Tanda-tanda kebangkitan film Indonesia. Tsaaah.



Itu dia delapan alasan kamu harus nonton Critical Eleven versi saya. Alasan ketujuh itu saya usil banget sih. Jadi jangan anggap serius, ya. Happy watching!

33 comments

  1. tapi yg ke 7 saya setuju. ini close up bgt. jadi keliatan jenis mukanya. hahaa
    tetep saya suka mukanya asti, ayu item manis.. heheee

    i love both of them. btw postingannya sama :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hiburan biar nggak sedih amat pas nontonnya hihi

      Delete
  2. duuuh pengen nonton, tapi lagi gak di Indonesia huhuhuu

    .: efi :.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gosipnya mau tayang di dunia lain juga kok mbak. Hihi (((GOSIP)))

      Delete
  3. Pingin nonton tapi anak susah ditinggal. Lol. Makasih reviewnya mbak...

    ReplyDelete
  4. Aku br beli novelnya, saking penasaran ama film ini.. Tp blm nonton jg filmnya sih :D. Biasanya kalo ada novelnya, aku prefer baca dulu baru nonton :D. Nonton film begini mah, kalo ama suamiku udh pasti emoh dia.. Makanya hrs nyari temen yg sama2 suka film romance :D. Yg bikin aku penasaran mau nonton, kyknya poin terakhir deh mba :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ih seret aja suaminyaaaaa. Bisa jadi motivasi loh. Sayabg saya blm punya suami hihi

      Delete
  5. apa-apaan ini, aku jd makin pengen nonton :"). moga mas suami rela digeret ke bioskop.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sereeettt nee chan! Tinggalin duku bocahnya, pacaran duku berdua 😘

      Delete
  6. Waaahhh...kudu merayu rayu suami nonton film ini niihhh...
    Kayanya seru dan romantis gitu yaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa, cocok nonton bareng suami. Biar ada pundak untuk bersandar *bapermaksimal*

      Delete
  7. saya pernah baca cerita ttg ini, tapi bukan di novel. ceritanya memang asyik. kalo gak salah baca di wattpad deh... hehehe... jadi penasaran sama filmn nya :)

    ReplyDelete
  8. Aku mikirnya sama, lah itu Meriam Belina maen? Hahaha

    ReplyDelete
  9. Terima kasih reviewnya bun. Saya suka sama rezanya. Tpi baru liat pemain perempuannya. Saya pengennya sih nton di bioskop tp sayang pak suami ga suka nton k bioskop hihihi

    ReplyDelete
  10. Dri baca review ini aja pasti seru tuh filmnya ya mbak.
    Saya lama gak nonton ke bioskop, suka sungkan nitipin anak hehehe

    ReplyDelete
  11. Sudah baca novelnya. Iya sih alurnya maju muncur cantik. jadi penasaran sama filmnya. Makasih reviewnya.

    ReplyDelete
  12. sayang nya itu ya mba, agak ke 17+ susah kalau bawa anak ,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan agak mbak, tapi sangat 17+ 😂😂😂

      Delete
  13. Kayaknya Antologi Rasa yg giliran dibikin filmnya deh abis ini soalnya Harris nya dapet banget #sotoy hehehe
    Btw, poin ke 7 nya sukses bikin ketawa2 sendiri deh :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apapun yang penting memuaskaaaannn para pecints novelnya dong ya pastinya hehehehe... Btw jgn dibisikin ke selebnya yak. LOL

      Delete
  14. lagu barat yang nyanyinya cewek di film critical eleven kira-kira apa judulnya ya? siapa penyanyinya. Bagus Banget soalnya lagunya

    ReplyDelete
  15. Jadi pengen banget nonton film ini... abis mbak Rinda bilang "angkat topi", sih!

    ReplyDelete
  16. waaahhh mantab nih .... layak emang harus nonton nih

    ReplyDelete

Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<