Hai 20 Agustus! Kita ketemu lagi untuk kesekian kali!
*Disclaimer:
akan ada banyak sekali kata ‘Agustus’ di halaman ini*
Agustus kali
ini mungkin sedikit berbeda kalau saya nggak mau lebay menyebutnya luar biasa. Nggak
apa juga sih kalau saya bilang Agustus 2016
SANGAT LUAR BIASA! Begitu banyak berkah dari Tuhan yang Dia curahkan ke
saya.
Mulai dari
(tentunya) nikmat kehidupan bersama keluarga yang selalu mendukung apapun yang
saya upayakan. Belum lagi HB yang semakin niat banget untuk mati-matian
membantu saya keluar dari masalah dan menjemput masa depan yang lebih pasti. Sampai
status saya yang berubah dari Nona Jobseeker jadi Ibu dosen! Whatta wonderful
world of mine, kan?
Sebelumnya,
banyak hal yang saya rencanakan jauh-jauh bulan untuk awal Agustus ini. Mulai
dari dafta pelatihan Teknologi Pertanian di Bogor, apply project proposal untuk
NGO, dealing some small project, sampai mulai masuk kampus pada 1 Agustus. Entah
karena affirmasi-affirmasi saya atau apa, semua jadi terasa lebih mudah. Yang pasti
sih campur tangan Tuhan, ya.Thank God!
Akhir Juli
urusan saya di sebuah PTS belum selesai. Padahal HB udah semingguan nganter
saya kalar-kilir rumah-kampus yang berjarak 3 jam naik motor setiap hari. Biar apa?
Biar saya dikeluarin dari kampus itu. Alhamdulillah, tanggal 15 Juli 2016 surat
pemberhentian saya keluar. Tapi urusan belum selesai karena saya masih harus
mengurus NIDN di Kopertis yang mana itu ada di Palembang. Kemudian saya
istirahat selama sekitar tiga hari dan menunggu Dikti untuk menonaktifkan NIDN
saya. Tapi ternyata masih nihil. Sampai HB mengusulkan supaya saya datang
langsung ke kantor Dikti di Jakarta. Saya tercengang. Harus sampe segitunya
banget, ya, ngurusin hal kayak gini?
Saya ke
Jakarta sendirian. Ngeteng bus. Sebagai anak yang pemilih selektif dalam
hal makanan, saya memutuskan untuk nggak makan siang di Pelabuhan Merak. Saya pikir
masih mending saya makan fast food daripada harus makan makanan basi kayak
dulu. FYI, di Merak enggak ada restoran fast food. Ada juga Dunkin Donuts yang
nggak ngebantu perut orang Indonesia banget kayak saya.
Long story
short, urusan saya di Dikti kelar. HB bersorak sorai di seberang telepon
setelah ngecek nama saya nggak lagi terdaftar di PTS whatever itu. Tapi, saya
sakit infeksi lambung di seberang pulau sana. Sampai nyaris seminggu saya nggak
bisa makan nasi biasa, nggak makan santan, kacang, susu, endebrew endebrew...
dan parahnya lagi, sampai tiga hari sebelum 1 Agustus saya belum juga sembuh.
Saya pulang.
Melanjutkan bedrest di rumah seharian. Besoknya saya pergi ke kota, pindah ke
rumah kos dan bersiap memulai hidup baru di kampus baru. Saya masih belum bisa
makan normally. Makanya Ibu suka khawatir. Tapi sebagai anak tangguh, saya mah
bisa mengatasinya walau perih dan sakit hati.
Saya bisa
melalui hari-hari sakit saya di masa-masa awal saya harus beradaptasi dengan
lingkungan pekerjaan yang menuntut semuanya serba cepat dan dinamis. Ini kampus
loh, bukan industri surat kabar harian yang menuntut reporternya untuk selalu
siaga anytime untuk pergi anywhere. Tapi saya tegar.
Dua minggu
berturut-turut saya nggak ada hari libur. Ke kampus tiap hari. Bahkan kadang
sampai malam. But, Thank God. Lagi-lagi berkah di Bulan Agustus, saya
mendapatkan fasilitas wisma dari kampus. Memang bukan rumah besar idaman. Tapi setidaknya,
saya bisa tinggal di rusunawa yang cuma berseberangan dengan kampus. Saya nggak
perlu naik ojeg lagi atau nebeng teman.
Hari ini
tepat seminggu saya berada di wisma ini. Tinggal bersama adik yang masih
mahasiswa baru membuat saya terkadang miris. Kami sama-sama baru beradaptasi. Nggak
mudah, tapi kami bisa. Bisa tinggal di sini aja saya udah bersyukur banget.
Saya tahu,
saya yakin bahwa anugerah Tuhan kepada saya adalah yang terbaik bagi saya dan
lingkungan. Hingga saya benar-benar memutuskan untuk mengabdi di sini. Meski dengan
gaji gotong royong dan tugas yang luar biasa berat dan terus bertambah, saya
bersyukur. Saya bersyukur bisa melaluinya.
Ngedit borang sampe boring |
Mulai dari
tugas penyusunan perbaikan aplikasi program studi baru, hingga tugas sebagai
mentor pelatihan softskill bagi mahasiswa baru. Siapalah saya ini hingga bisa
tanpa saya sadari telah ada seleksi, saya terpilih sebagai salah satu mentor. Saya
dan rekan-rekan dosen lainnya, tenaga kependidikan dan teman sebaya (mahasiswa
senior) bertugas mendampingi mahasiswa baru di tahun pertamanya. Kami harus
mematiskan bahwa mereka bahagia dalam menjalani hari-hari di kampus yang masih
dalam tahap persiapan ini. Kami berkewajiban membawa mereka kepada kesuksesan
softskill dan hardskill di kampus ini.
Baca juga: Spiritual Management Meraih Sukses Dengan Damai.
Baca juga: Spiritual Management Meraih Sukses Dengan Damai.
Belum lagi
tugas sebagai wali dari 22 mahasiswa yang saya emban. Saya sendiri pernah ada
di posisi mereka. Sehingga saya tahu betul bahwa tugas dosen wali tidaklah
ringan. Ini seperti perantara orangtua dan kampus. Saya harus memastikan
kesuksesan mereka.
Kemudian besok
adalah hari pertama saya mengajar. Nggak tanggung-tanggung. Saya mengajar mata
kuliah matematika. Oh Gosh! Awalnya saya cranky banget. Saya minta ke sana-ke
sini supaya ada dosen yang mau menggantikan saya. Honestly, saya trauma matematika.
Apalagi saya
harus berhadapan dengan 80 orang mahasiswa untuk 4 SKS. Artinya, dalam seminggu
saya akan bertemu dengan mahasiswa sebanyak 3 kali di kelas. Dua pertemuan
untuk kuliah, dan satu untuk tutorial. Dan sehari lainnya saya harus mentoring
dengan profesor yang mengampu mata kuliah ini.
Amazing! Hidup
saya jadi berubah drastis hanya dalam waktu tiga minggu. Iya, baru tiga minggu
saya kerja dan sudah mendapatkan tugas-tugas ajaib itu. Satu lagi, tugas
sebagai panitia di acara international seminar yang akan digelar September
nanti.
Agustus yang
sangat luar biasa bagi saya. Kalau kata Ariel mah, kaki di kepala kepala di
kaki. Alhamdulillah saya bisa.
Saya sampai
lupa dengan hari spesial saya. Sampai sebelum subuh, saya terhenyak dengan wake
up call Ibu yang lebih pagi dari biasanya.
“Selamat ulang tahun, Nak!”
Huwaaaaa...
saya nambah tua. Sedih sih. Banyak target yang terlewat. Tapi tetap bersyukur
karena Agustus ini sangat luar biasa.
Kemudian sore Mas Angga telpon,"Kamu udah pulang? Aku mau nganter kompor. Eh, enggak sih. Cuma pengin ngerayain ultah kamu aja!"
Kemudian sore Mas Angga telpon,"Kamu udah pulang? Aku mau nganter kompor. Eh, enggak sih. Cuma pengin ngerayain ultah kamu aja!"
Ah, begitu banyak orang yang sangat care terhadap saya ternyata. Tuhan mengaminidoa kalian, yaaaa. Doa yang sama untuk kalian.
Kalau biasanya orang-orang membuat resolusi di awal tahun, saya mah di bulan Agustus. Karena bagi saya, dari waktu inilah saya bermula. Dan memang kebanyakan fase-fase dalam hidup saya berawal di Agustus.
Kalau biasanya orang-orang membuat resolusi di awal tahun, saya mah di bulan Agustus. Karena bagi saya, dari waktu inilah saya bermula. Dan memang kebanyakan fase-fase dalam hidup saya berawal di Agustus.
Fase hidup
sebagai mahasiswa baru, Bulan Agustus. Sakit Agustus. Jadi pengangguran,
Agustus. Hingga mulai kerja juga bulan Agustus.
Nah, di
awal fase hidup yang berbeda itulah saya harus menyusun goal setting. Termasuk di Agustus ini. Dengan banyaknya iringan doa di media sosial, telpon dan secara langsung dikampus yang disampaikan kepada alam semesta di hari lahir saya mengucapkan
ü Terimakasih untuk keluarga
saya untu cinta yang selalu ada.
ü Terimakasih Pakde dan
Bude juga Mas Angga yang ngater seperangkat alat dapur dan stok logistiknya ke
wisma tepat di hari lahir saya.
ü Terimakasih kawan-kawan
di kampus yang sangat memahami kekurangan saya dan bersedia menerima dan
membantu saya untuk lebih melesat lagi.
ü Terimakasih HB untuk
semuanya, untuk waktu dan kesediannya jadi objek daily PMS dan untuk flash
movienya. Super touchy!I love it!
Terimakasih
Tuhan untuk berkah yang senantiasa tercurah. Mudahkan dan lapangkan segala
urusan.
Tante Rindaaaa. Sekarang di ITERA ya? Alhamdulillah ^_^ Awal tahun depan aku ada rencana pindah ke dekat sana niiiih
ReplyDeleteAsiiiikkkk... bakalan jadi tetangga. Ada tempat minta makan :p
DeleteTanteu ... Gkgkgkgk
DeleteCongratulation Ndaaaaaa, mg berkah ya :*
ReplyDeleteAamiin... thankyouuuu dearrrrr :*
Deletecongrats yaaaa....Agustus juga bulan favoritku mbaa..penuhberkah :)
ReplyDeleteThanks, Mbak Indah. Yeaaayy... semoga Mbak Indah juga diberkahi :)
DeleteSeems you enjoy every phase on your life. Senangnya punya temen blogger yg juga konsisten menularkan semangat positif :)
ReplyDeletePart of afirmasi positif adalah dengan menebarkan affirmasi itu sendiri, Mbak Dee:)
Delete