Rumah idaman? Wah,
kok kayaknya mimpinya terlalu dini gitu. Kerja juga belum, punya suami juga
belum, lha kok udah mikirin rumah idaman aja!
Haha... mimpi
boleh, tapi yang realistis dooongg! Masak hasil kuis rumah idaman saya di
flipit.com adalah rumah ke-Itali-Italian gitu. Padahal impian saya mah nggak
muluk-muluk. Punya rumah yang nggak terlalu gede di lokasi yang enggak bising.
Saya punya kebun kecil di sekitar rumah dan rooftop. Saya juga harus punya
kolam kecil di ruang baca yang bisa jadi itu di teras. Saya juga pengen punya
rumah dengan pencahayaan siang dari matahari. Kalo bisa sih punya panel surya
juga. Udah sih gitu aja rumah idaman saya.
Nah, Flipit justru
ngasih detail rumah yang saya mau. Udah gitu doi juga bagi-bagi voucher belanja
Rp. 500.000 di Lazada pula. Siapa yang nggak ngiler?
Eh, ada belum kenal
sama Flipit? Doi adalah sesosok ‘Sinter Klas’ yang kerjaannya bagi-bagi voucher
belanja sekaligus voucher diskon pastinya. Flipit (bacanya pelan-pelan: Flip-it!) merupakan anak perusahaan Imbull. Di sana kita bisa dapat deal-deal terbaik dari toko-toko online yang aktif di 21 negara. Langsung aja melipir ke web-nya, www.flipit.com
untuk further info!
Kembali ke topik
rumah idaman, deh. Setelah saya buat akun di Flipit (Ini link-ny: flipit), saya langsung mulai
kuisnya. Ohya, data yang diinput harus data asli loh. Soalnya nanti kalo menang
dan datanya nggak sama dengan identitas kita kan berabe. Sayang banget
hadiahnya, cyin!
Gambar rumah mana yang paling menarik
bagi anda?
Dari pertanyaan
pertama ini, sebenernya keinginan saya nggak ada yang sama persis sih sama yang
ada di gambar. Tapi yang mendekati selera saya adalah gambar E dengan pepohonan
di sekitar rumah yang membuat suasana jadi asri. Rumahnya juga nggak terlalu
besar.
Di kamar mandi mana anda akan
menghabiskan waktu?
Wah, bagian ini
saya antusias banget deh. Saya pengen punya rumah dengan bathtub (kalo bisa sih
dari kayu) terus lantai kamar mandinya itu batu-batu gitu dengan pencahayaan
alami dari matahari. Gambar yang mendekati selera saya adalah gambar D. Seger
banget kali yah berendam di bak itu ditemani sama musik yang asik, bau
aromaterapi, udara sepoi-sepoi, molor dah!
Kumpul
keluarga paling asyik di ruang keluarga mana?
Ruang keluarga adalah tempat yang nggak boleh dianggap
remeh. Dari ruangan ini bisa muncul keakraban dan diskusi-diskusi seru. Sambil
ngemil, ngerujak, nonton film, atau sekedar bercanda bareng keluarga. Saya
pilih gambar D. Lagi-lagi karena hijau-hijau dari kaca samping ruangan itu.
seger banget. Dan ruangannya nggak terlalu besar. Ohya, saya nggak suka rumah
yang besar karena malas bersih-bersihnya kesannya jadi nggak akrab gitu.
Kurang hangat.
Duduk sore enaknya di teras mana?
Ini kayaknya saya
pilih gambar H. Saya pengen punya beginian di rooftop. Bisa juga di halaman
samping rumah lengkap dengan kebun sayuran mini dan kolam ikan dengan airnya
yang selalu mengalir. Ohya, saya ingin atap ruangan ini transparan aja. Jadi
saya bisa menikmati cahaya matahari kalaupas cerah. Saya juga bisa menikmati
musik hujan di ruangan ini.
Teras semacam ini
bisa jadi ruangan produktif untuk diskusi bareng kawan-kawan, keluarga, atau
sekedar me time bareng buku, musik, atau bahkan tumpukan deadline. Oke semua
dah pokoknya!
Mari berimajinasi! Hewan manakah yang
anda ijinkan untuk tinggal di rumah anda?
Tentu saja ikan!
Selain ikan konsumsi, saya oke aja melihara ikan hias. Justru saya pengen punya
aquascape selain kolam kecil. Kalo burung... eng... suka sih, tapi burung suka
berisik banget. Saya lebih suka dengan burung liar yang mampir semaunya ke
rumah saya. Saya juga pengen melihara ayam untuk konsumsi. Tapi kandangnya agak
jauh ya dari rumah. Jangan mepet-mepet.
Saat
lapar datang, di dapur manakah anda akan memasak masakan kesukaan anda?
Hihi... kalo dapur sih nggak terlalu make sense, ya. Saya
nggak suka masak. Lebih tepatnya males. Dapur yang saya mau adalah dapur
lengkap dengan blower. Bisa juga dapur yang terhubung dengan halaman sekalian.
Saya enggak suka bau asap masakan itu loh.
Dari keseluruhan
gambar, saya paling suka yang F. Kesannya simpel dan nggak terlalu besar. Tapi
kayaknya gambar F ini nggak langsung terhubung dengan halaman. Tapi yang pasti,
saya ingin juga dapur dengan meja-meja semacam ini. Supaya saya bisa masak
rame-rame atau bisa sambil makan bareng sehabis masak kilat.
Manakah lampu yang paling bersinar
bagi anda?
Ini lampu kok
kayaknya redup semua, ya? Saya pengen pakai lampu hemat energi. Lampu LED yang
cukup satu untuk menerangi keseluruhan ruangan. Kecuali untuk di kamar dan
ruang baca. Di sana butuh lampu tambahan yang bisa digunakan seperlunya. Antara
pengen ngirit dan cinta lingkungan kan emang beda tipis. LOL.
Kasur manakah yang paling pas
menemani tidur malam anda?
Nah, ini yang
penting banget nih. Rumah kan bisa jadi cuma tempat untuk numpang mandi sama
tidur. Haha. Saya pengen punya kasur yang luas. Lengkap juga dengan meja kursi.
Supaya kalo saya sesekali lembur, saya bisa langsung nggelosor ke kasur yang
nggak jauh dari tempat saya kerja tanpa harus merapikan kertas dan buku-buku
berserakan. Saya suka tempat tidur H.
... dan rumah idaman saya ternyata
TUSCANY STYLE!
Nah, ternyata dari
keseluruhan deskripsi yang saya berikan adalah rumah yang menggabungkan unsur
elegan, detail, dan bangunan yang kokoh. Saya nggak nyangka kalo rumah idaman
saya bergaya Italia klasik gitu. Tapi yang jelas saya suka material kayu dan
batu alam. Juga karpet karena saya suka kehangatan. *abaikan*
Katanya, desain rumah ini banyak dijumpai di wilayah
Firenze, Italia. Tuscany style memang jauh dari kesan extravaganza. Karena
kesederhaan menjadi ruh desainnya. Bahkan jika melihat langsung eksistensi
hunian bergaya tuscany di sana, memang banyak ditemukan di daerah pedesaan atau
di dataran tinggi. Hunian ini setidaknya mampu memberikan kesan megah di luar,
namun mengundang damai di dalamnya (sumber : www.indonesia-housing.com).
Menurut sumber yang lainnya, material alami memegang peranan utama
dalam dekorasi Tuscany. Material yang biasa dihadirkan antara lain batuan alam,
marmer, terakota dan kayu. Batuan alam seperti marmer umumnya diletakkan pada
meja konter, lantai, atau kitchen
backsplash. Material batuan juga bisa dihadirkan di sekeliling
perapian sebagai aksennya. Ini sih gue banget!
Warna
yang lekat dengan tema Tuscany adalah warna – warna yang membumi dan bisa
membawa nuansa hangat ke dalam rumah. Warna merah bata, cokelat muda, kunging
muda, oranye dan peach adalah
warna yang bisa dihadirkan dalam dekorasi interior Tuscany. Kombinasikan warna
– warna ini dengan warna biru muda dan hijau muda sebagai representasi dari
langit dan tumbuhan.
Tak
lengkap rasanya jika menerapkan desain Tuscany tanpa melibatkan hiasan dan
aksesoris pendukungnya. Ada beragam pernak – pernik yang bisa Anda pilih.
Misalnya, Anda bisa memilih wall
sconces dari bahan besi (wrought iron). Material besi ini bisa juga
hadir dalam bentuk dekorasi atau aksesoris lain, misalnya rak majalah atau rak
tempat minuman dan makanan ringan (Sumber: architectaria.com).
Asik banget kayaknya menghayal punya rumah klasik dengan
kesan rustic. Dan ternyata tipe rumah yang saya suka adalah rumah orang-orang
Italia di desa-desa gitu. Natural banget pastinya.Nanti beli perlengkapannya di Lazada aja. Biar nggak usah transfer, bisa bayar di tempat dan trusted banget. Pssst... di sana juga lagi banjir diskon, gengs!
Ah, ngigau mulu. Sekarang mendingan langsung aja meluncur ke
link kuis rumah impian di www.flipit.com, share hasilnya ke facebook. Lalu berdoa
supaya bisa jadi orang yang beruntung dapetin voucher belanjanya. Aamiin.
saya juga udah ikut quiznya mbak dan type rumah kita sama yaitu tuscan style :)
ReplyDeletetapi saya belum menuliskannya di blog, emang harus di tulis lagi di blog yah mbak??
mohon infonya.
salam kenal:)
Hallo, Mbak! Maaf banget baru liat, ini lomba blognya, Mbak. Tapi keok. Hehe.
Delete