Adhisthana Hotel, Unik sih.. Tapi Rela Booking Lagi?



Hello! Maaf, ya lagi-lagi saya menulis review hotel. Karena saya bukan travel blogger apalagi travel writer, so saya akan me-review seadanya aja. Suka-suka saya.

Sebelumnya: Lagi-lagi Hotel OASIS

Jadi ceritanya workshop penulisan buku yang saya ikuti telah berakhir sejak tanggal 26 Oktober 2015. Kami masih menginap di Tembi sampai keesokan paginya. Tapi tiket pulang saya ke Lampung untuk tanggal 26 Oktober adanya tinggal yang sore. Saya nggak mau pulang malam-malam karena jarak dari bandara ke rumah saya lumayan jauh. So, saya harus menginap lagi di Jogja dan pulang ke Lampung tanggal 27. 

Untuk menghemat budget dan pengen juga ketemu para traveler, akhirnya saya memutuskan untuk mem-booking sebuah dormitori via Traveloka. Saya pesan di Traveloka karena saya merasa mereka nggak PHP. Harga yang saya lihat di mesin pencari adalah harga ril yang harus saya bayar dan sudah ditambah ini-itu. Apalagi kemarin saya sudah pesan tiket pulang via Traveloka juga, so saya dapat harga spesial setelah diskon.

Saya memilih Adhisthana Hotel di Prawirotaman II. Sebenarnya udah cukup lama saya kepincut sama hotel baru yang unik ini. saya udah sering lihat di Instagram dan sosmed lainnya. UNIK. Itu aja sih yang bikin saya pengen banget nginep di sana.
Sebenarnya di dekat Adhisthana Hotel, ada Greenhost Hotel yang lucunya kebangetan. Tapi budgetnya lumayan tinggi dibandingkan dengan dormitori di Adhisthana. YAIYALAH. 

Sebenarnya di Adhisthana Hotel nggak cuma ada dormitori. Ada juga kamar privat seharga tiga ratus ribuan ke atas. Sedangkan untuk dormitori dengan enam female bed saya cukup membayar Rp. 94.XXX. Itu sudah termasuk sarapan. Sebenarnya ada juga dormitori lainnya. Tapi review-nya kurang bagus. So, saya pesan ini supaya saya juga bisa me-review.

Saya datang sebelum jam dua belas siang jadi saya belum bisa check in. Bapak satpam membantu saya mengangkat barang-barang. Dan memang dia bertugas mengangkat dan mengantarkan tamu. Saya akhirnya menitipkan barang-barang yang super duper merepotkan kepada Mbak Angel, FO yang bertugas ketika itu. kemudian saya jalan-jalan sendirian. IYA SENDIRIAN. Ciyan.

 




Lobi Hotel Adhisthana nampak homy banget. Dengan sofa panjang dan bantal-bantal di depan meja resepsionis aja saya udah merasa nyaman. *anaknya gampangan banget* belum lagi penataan koleksi buku san majalah di rak yang apik. Kursinya juga lucu-lucu. Bentuk bangunannya sih saya pikir seperti rumah tua. Daun-daun pintu dan jendela jaman dulu yang dipasang di beberapa bagian dinding hotel menambah kesan klasik. Sangkar-sangkar burung yang digantung di langit-langit bikin hotel ini kayak semacam shabby style gitu. Pokoknya lucu banget deh.

Begitu masuk kamar, saya disambut oleh dua jenis daun pintu. Jadi pintu kamar di hotel ini memang terdiri dari dua lapis. Lapisan pertama terdiri dari kayu dan gagang pintu seperti biasa. Bagian kedua baru pintu yang cara membukanya pakai kartu. Nggak pakai kunci stainless. LOL. Gorden pintunya berupa kain batik yang sekaligus jadi satu-satunya hiasan karena kamar dormitori nggak punya jendela.

Tempat tidur dibuat bersusun dua lengkap dengan lampu baca di setiap sisi tempat tidur. Bersih dan rapi. Cuma lantainya agak kurang bersih dan ada nyamuk. Di setiap tempat tidur terdapat laci lengkap dengan kuncinya. 

Ada juga meja bulat di tengah-tengah ruangan sekedar untuk berkumpul dan satu meja dengan laci yang lumayan besar di sudut ruangan. Sampai di sini, saya masih cukup terkesan. Worth-lah ya untuk harga kurang dari seratus ribu dapet yang begini.

Begitu masuk kamar mandi, ada wastafel yang lumayan artistik dengan beberapa lilin aromatherapy. Tapi pas saya kesana nggak dinyalain dan petugasnya nggak tanya apa mau dinyalain atau enggak. Saya diantar satpam yang bahkan agak gaptek. Setelah menyalakan AC, Pak satpamnya keluar lagi. So, saya masuk ngecek kamar mandi sendirian. Toilet terpisah dari shower room. Lumayan lah ya kalo sharing bathroom begini mah. Mandi pake shower di sini asik banget. Kayak main hujan-hujanan dan air panas dan dinginnya lancar jaya. *anaknya agak ndusun* LOL

Satu kekurangan dari kamar mandi ini. ada bau nggak sedap yang entah itu apa. Padahal udah ada blower loh. Kesannya pengap banget dan nampak jarang dibersihin dindingnya. Atau jarang dijamah manusia.

Sebenarnya ada kisah nggak enak sih ketika saya menginap di sana. Saya memang tanya ke FO yang bertugas malam itu apakah ada orang lain yang melakukan booking dormitory room seperti saya atau enggak. Maksudnya biar saya ada teman. Saya kan pengen ketemu para traveler. Apalagi di Prawirotaman ini kan tempat kesukaannya turis mancanegara banget, so saya berharap bisa sharing dengan mereka. Ternyata saya salah, karena waktu itu cuma ada sepasang foreigner dan mereka memilih satu kamar private. So, saya sendirian banget.

Malam sekitar jam sembilan, saya di SMS oleh FO yang bertugas jaga malam itu. “Gimana, Mbak, mau ditemani di hotel?” katanya. Saya lupa namanya. Dia laki-laki berpostur agak pendek dengan kacamata nerd lumayan besar.

Sontak saya geram. Apa-apaan ini maksudnya?! HB yang emang lagi nelpon saya sampe marah. Saya habis dibuatnya. Kenapa milih nginep disanalah, bla.. bla... bla... ya, kan biar hemat budget. Mana tau juga ada pegawai hotel yang sengaja banget nyari nomor HP pelanggannya untuk ditanya macam gitu.

Saya mau keluar dan memarahi dia, atau do somethinglah atas kelakuannya, tapi saya udah terlanjur mager dan pakaian panjang saya udah ter-packing rapi di dalam koper. Saya lantas mengunci pintu dan menaruh meja kursi di depan pintu agar siapapun nggak bisa masuk. Sialnya, saya juga lupa mau laporan dengan petugas yang jaga pagi. Saya Cuma pengen bilang supaa temennya dijagain. Atau saya juga pengen tau apa emang kebiasaan di hotel Adhisthana memang begini. Menawarkan kepada tamu lawan jenis untuk ditemani. Ini kan pelecehan namanya.

HB masih emosi tapi mata saya mulai ngantuk. Akhirnya saya ketiduran ditemani HB via telpon. Tapi saya nggak merasa nyaman tidur di sana. Suara musik berdentuman lumayan keras dan terdengar dekat banget. Bukan musik jazz atau country yang masih lumayan lullaby. Ini musik DJ atau semacamnya. Dan itu berlangsung sampai pagi. Saya beberapa kali terbangun dan sama sekali nggak nyenyak. Ternyata suara dugem itu dari Cafe Lawas yang terletak di lantai 2.  Emang malam itu cafe rame banget.

Subuh-subuh HB udah nelpon. Dan saya memastikan bahwa saya baik-baik saja. Setelah itu saya cepat-cepat sholat di dalam kamar. Sebenarnya ada mushola di hotel itu. tapi saya emang enggan keluar kamar karena merasa seperti terancam bahaya.
Jam enam saya sudah mandi dan bersiap untuk sarapan. Saya juga sudah menelepon ojeg langganan untuk mengantar saya ke Bandara. Perasaan saya nggak tenang, saya seperti pengen cepat-cepat pergi dari kamar itu. Dari tempat itu. 

Kalau nanti ada teman menginap, saya lebih memilih kamar private. Sepertinya kamarnya lebih bersih dan lebih terasa banyak hawa yin-nya. (((HAWA YIN))) dan saya harus memastikan bahwa kamar yang saya tempati benar-benar bersih. 

Mengenai menu sarapan. Mereka nggak menyediakan buffet. Tapi mereka menyediakan pilihan menu. Ada omelet, kentang, atau sandwich. Saya memilih omelet dan jus jambu. Ternyata omeletnya lumayan besar dan ada kentangnya juga. Ada juga empat slices semangka dan melon. Lumayanlah menuh-menuhin perut.

Lucu dan unik banget sih hotelnya, tapi minusnya lumayan bikin geram dan nggak pengen saya datang lagi. Lagi-lagi saya merasa ingin cepat-cepat pergi ketika makan. Bapak-bapak berbaju merah bertuliskan “Pelangi Production Jakarta” tiba-tiba mengangkat pantatnya sebelah dan kentut sesuka hatinya. KENTUT SODARA-SODARA!!! Nafsu makan saya hilang seketika. Kata tukang ojeg saya sih, bapak itu artis. Dulu tukang main film. Terus kalo artis emang boleh kentut sembarangan?! WTF.

24 comments

  1. wwkwkwkwkwkkw..... sepanjang sejarah pertraveling-an saya :D, ga pernah deh nemu hotel yg staffnya ga sopan gini plus tamu2 yg ga tau malugt ;p aku prnh beberapa kali nginep di hotel esek2... tapi ttp kok, pelayanan dari staffnya sopan banget,, dan sgt menghargai privacy tamu... yg ini parahnya kebangetan memang mba...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo mau diusut sih bisa aja yah ... wasting time dan malah nimbun emosi. LOL. Untuk jadi pengalaman ajah.

      Delete
  2. Waduuuh, itu perlu do tonjok deh ya nawarin "gituan"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngefek, nih, Mak. Semoga ditindaklanjuti pihak hotelnya \m/

      Delete
  3. Kepada Yth,
    Ibu Rinda Gusvita






    Salam hangat dari Adhisthana Hotel,




    Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih untuk review saudara pada saat menginap di hotel kami.




    Dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya pada saat menginap di hotel kami. Dan atas hal-hal yang saudara sampaikan kami akan melakukan review management dan investigasi atas kejadian tersebut, sehingga hal tersebut tidak terulang kembali di kemudian hari.




    Kami berharap mempunyai kesempatan untuk berdiskusi dengan saudara. Dan apabila ada hal-hal yang ingin disampaikan dapat di email kepada kami di info@adhisthanahotel.com




    Kami berharap di kemudian hari saudara berkesempatan untuk berkunjung kembali di hotel kami.




    Hormat kami,

    Ade Sukandar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo, Pak Ade!
      Terimakasih banyak atas responnya, ya. Saya masih menyimpan SMS dari pegawai Adhisthana.

      Tentu saya ingin berkunjung lagi dan mencoba kamar private yang letaknya di sebelah timur, Pak. supaya tenang ;)

      Delete
    2. Laaah, ini langsung dapet respon!

      Kereeeen!

      Delete
    3. Semoga follow up-nya jadi bikin hotel lebih baik ya mbak :D

      Delete
    4. Ini namanya Fast Respon, ada keluhan langsung di perbaiki . Maju terus buat hotelnya supaya lebih baik

      HIPNOTERAPI SEMARANG

      Delete
  4. Moga adhisthana segera melakukan evaluasi para karyawannya ya..

    ReplyDelete
  5. Mbak trims review nya bagus, mnarik dan berimbang.. Cuma lbh santun kl review unik ini tidak usah ditutup dg kata "WTF" .. Hey, what do you know..we are indonesian..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih atas sarannya. Itu kan maksudnya Whate(F)er hehe (maksa). Thanks anyway.

      Delete
  6. hi mba, salam kenal.., kebetulan saya sedang menginap dihotel ini dg suami.. dan mungkin saya beruntung karena mengambil private room dan dengan suami.. hihihi.. (bulan madu tp maksa ngirit) salam kenal ya mba #jangan bosan travelling #toss!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaaahhhh... aku juga mau ih bulan madunyaaa! Selamat senang-senaaaaanggg :)

      Delete
  7. Terimakasih mbak atas postingannya, saya rencana akan ke Adhistana bulan depan. Saya juga blogger, yang suka menulis review hotel. Menurut saya, seperti yang saya lakukan, seorang travel writer atau travel blogger mestinya ya harus jujur seperti mbak Rinda begini - jujur sesuai keadaan yang sebenarnya.

    Terimakasih sekali lagi ya, salam :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mbak Larass!
      Selamat berlibur ya! Iya, beruntung pihak manajemen segera merespon. Tapi kayaknya kalo pilih kamar private oke tuh Mbak. Ditunggu ceritanyaaaa

      Delete
  8. Mba.. out of the topic ni..
    kalo ojek ke bandara dari hotel ini biasanya berapa bayarnya?
    bisa minta kontak Pa Ojeknya tidak?
    terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kak, sayangnya aku sudah pulang kampung nih sekarang udah kelar kuliahnya. Kalo nggak salah kisaran 25-35rb Kak. Katanya di sana ada Go Jek sekarang. Atau bisa pakai Ojack (taksi motor argo warna kuning)+62 274 9707707 atau ke Pak Ari 081227895750.Semoga membantu

      Delete
  9. Book lodging on the web to make your arrangements work out as expected as going without appropriate techniques can now and then be shocking. The best thing to do regardless is to locate the most appropriate lodging and converse with the client agent to sort out the entire procedure. Villa Sanyanga in Phuket

    ReplyDelete
  10. keren juga interiornya, bikin krasan pengunjungnya.

    ReplyDelete
  11. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<