Judul :
Twivortiare 2
Penulis : Ika
Natassa
Editor : Rosi L.
Simamora
Desain
cover dan Ilustrasi : Ika Natassa
ISBN :
978-602-03-1136-4
Tebal : 488
halaman; 20 cm
Penerbit : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Harga : Rp.
80.000
“You know you’re in love with the
right person when falling in love with him turns you into the best version of
yourself.”
Setiap
pasangan punya cerita masing-masing, kadang manis, kadang juga pahit. Enam
tahun setelah Divortiare dan dua
tahun setelah Twivortiare, Alexandra
dan Beno kembali hadir melalui akun twitter @alexandrarheaw. Melalui buku ini,
kita kembali diajak “mengintip” kehidupan mereka sehari-hari, pemikiran
Alexandra yang witty dan selalu apa
adanya, bahkan merasakan langsung interaksi antar karakter-karakter yang
diceritakannya. Membaca Twivortiare 2
seperti mendengarkan sahabat sendiri bercerita tentang manis dan pahitnya
hidup, tentang pilihan, kesalahan masa lalu, dan tentang makna sesungguhnya
dari kesempatan kedua.
Sebenarnya
deskripsi buku di atas sudah cukup menjelaskan isi buku secara umum. Tak ada
yang perlu diulas, hanya butuh dipertegas. Dan perjuangan mendapatkan buku
edisi khusus bertandatangan ini membuat buku ini semakin priceless meski tak seilmiah karya Dewi Lestari yang membuat kening
berkerut, atau se-wow karya Hanum Rais yang mirip kutipan buku sejarah dan Geografi.
Karya-karya
Ika Natassa yang saya ikuti sejauh ini lebih manusiawi dan tidak too good to be true. Kehidupan yang
wajar dengan konflik yang cenderung datar. Tidak membuat jantung berdebar cepat
seperti sedang menikmati sensasi rollercoaster.
Namun itulah kelebihan tulisan-tulisan Ika Natassa. Menyuguhkan fenomena dengan
kekinian yang nyata. Tidak dibuat-buat. Membuat pembaca seperti 'masuk' ke dalamnya dan menyaksikan setiap adegan yang diilustrasikan. Cocok dijadikan pilihan di saat penat dan butuh asupan 'nutrisi'yang tak terlalu berat.
Membaca
tentang Alex yang sangat freak terhadap
Bottega, atau Beno yang mendambakan Ducati adalah menyelami sebenar-benarnya
fenomena. Gaya hidup metro yang apa adanya. Menggilai sesuatu sesuai dengan
standar kehidupannya. Sangat wajar jika mereka menggilainya, karena mereka
mampu. Bukan lantas memakai uang korupsi demi membeli barang-barang bermerk,
atau memaksakan membelinya meski hanya mampu membeli kualitas KW super.
Kehidupan
Alex-Beno yang penuh ‘adegan dewasa’ terkadang menggelitik karena pemilihan
bahasa. Membuat pembaca menggambarkan sosok Beno yang tengil dan menggemaskan
di samping perannya sebagai dokter dan manusia dengan kesan ‘lempeng’.
Alex,
yang mewakili gambaran wanita masa kini mempunyai pemikiran yang bebas. Tips-tips
yang disisipkan di dalam buku ini menjadi semacam nilai tambah daripada sekedar
curhatan seorang wanita cantik lewat kepala tiga. Alex begitu tegas dalam
menyikapi beberapa permasalahan yang diketengahkan dalam kicauannya di media
sosial. Ini tentu memberikan banyak pelajaran berharga bagi para follower dan pembaca Ika Natassa yang
kebanyakan tergolong remaja dan muda dewasa.
Twivortiare 2 adalah gambaran kesetiaan, harmoni,
dan luapan kebahagiaan yang mengalirkan energi positif bagi para pembacanya.
Bagaimana Alex-Beno saling merindukan? Bagaimana cara mereka mengungkapkan perasaan? Dan yang paling penting adalah memahami karakter masing-masing,
menerimanya, kemudian tetap setia meski ada pihak-pihak lain di luar sana yang
memberikan perhatian dan sesuatu yang lebih dari pada pasangan mereka.
Sekuel
ini, mulai dari A very Yuppy Wedding,
Divortiare, Antologi Rasa, hingga Twivortiare
dan Twivortiare 2 semuanya telah mempunyai tempat tersendiri di hati saya,
sebagai pembaca, sebagai pejuang yang butuh pengorbanan untuk mendapatkannya.
Dari kesemuanya, saya tetap memilih Antologi
Rasa sebagai karya yang paling berkesan menurut saya. Konflik dan penyajian
di dalamnya menempati urutan pertama.
No comments
Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<