2 Years of Togetherness, Means...?!

Oh, Man! aku dibuat malu oleh kenangan. Bukan, bukan kenangan yang menyakitkan, tapi lebih kepada kenangan yang menjadi jalan menuju masa depan. 

Malam-malam begini, dua tahun silam kita tengah menyusuri lorong-lorong gelap di kawasan Malioboro. Bukan, kita bukan sedang macam-macam. Kita mencari penginapan untukmu yang sudah letih berjalan seharian. Menungguku hingga pukul satu siang, mengukur jalanan dari Stasiun Tugu hingga  Taman Pintar, dan kembali lagi dengan rute yang sama, lalu Alun-alun Selatan, dan mengitari setiap sudut kota. Hingga kita kelelahan, kamu asal saja booking penginapan dan aku sampai nyaris ketiduran di dalam taksi menuju kerajaan karena kecapaian.



Keesokan harinya, hujan menyelimuti Yogyakarta. Aku menjemputmu di penginapan dan kita beriringan dengan hujan yang ragu-ragu  akhirnya tiba di selatan. Pantai yang kamu idam-idamkan sejak lama. Lihat! Itu foto pertama kita di kala senja di Selatan Yogyakarta.
My Other Half

Dua tahun bukanlah waktu yang lama untuk perjalanan-perjalanan kita menuju berbagai tempat yang menyenangkan. Menjelajah ujung barat hingga timur dan mencicipi masakannya meski kita belum menemukan kenikmatannya. Yang penting kita telah saling menemukan. Dan kita akan terus melakukan perjalanan-perjalanan kita selanjutnya. Tanpa akhir. Meski terkadang kita lelah dan hilang arah. Meski terkadang kita terpagut pada sad coda tapi 'kita' selalu ada untuk saling berbagi 'nyawa'.Tak akan pernah lelah untuk perjalanan menuju destinasi-destinasi kita berikutnya.

Know him for about 3 years, date  him for 2 years now, but still I have butterflies in my tummy everytime I spent with him and always.

No comments

Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<