Posisi Matahari, Bumi, dan Bulan

Beberapa hari ini siang seperti lebih panjang daripada malam. Selain itu temaram senja tak lagi jingga, tapi tampak berwarna merah menyala.

Sebagaimana dikutip dari kompas.com, Profesor astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, mengatakan bahwa hal itu terkait dengan posisi Matahari saat ini. Saat ini Matahari masih di belahan selatan. Jadi di Jawa siang lebih panjang daripada malam. Jadi maghrib lebih dari pukul 18.00 WIB.

Thomas mengungkapkan, Matahari berada di 23,5 derajat Lintang Selatan pada 22 Desember 2013 lalu dan saat ini tengah dalam perjalanan menuju khatulistiwa lewat gerak semu tahunannya.

Normalnya, saat 23 September dan 21 Maret, panjang siang dan malam sama. Namun, sekitar bulan Januari, siang lebih panjang daripada malam.

Faktor lain yang memengaruhi adalah wilayah Indonesia yang saat ini sedang disinggahi Osilasi Madden Julian yang aktif pada fase penekanan konveksi. Sehingga pembentukan awan berkurang. Matahari tampak terang. Hal itu tidak ada kaitannya dengan badai matahati sebagaimana banyak digembor-gemborkan.

Langit pukul 18.35 Waktu Indonesia Bagian Sleman, Yogyakarta
Allah berfirman dalam Surat Yunus:5
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
 Artinya: 
 "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui"

Ayat ini menyinggung suatu sisi tanda-tanda kebesaran Allah Swt dalam menciptakan Jagat Raya ini. Setelah itu mengetengahkan peranan matahari dan bulan, dimana matahari telah berperan dalam bergairahnya kehidupan bumi dan makhluk yang hidup di atasnya dengan cahaya dan kehangatan sinarnya. Sedangkan bulan dengan sinarnya yang indah merupakan lampu tidur bagi makhluk bernyawa dan umat manusia, sekaligus merupakan penerang dan penunjuk jalan bagi orang-orang yang berada di padang pasir luas. Selain terhadap sinarnya yang terang dan menghangatkan, perputaran bumi mengelilingi matahari, dan bulan mengelilingi bumi akan menciptakan sebuah batasan waktu bagi alam semesta, yang dengan berlalunya 4 musim akan terhitung sebagai satu tahun matahari.
 
Sementara itu dari sisi lain, dengan berbagai perkembangan bulan yakni sejak bulan berbentuk garis melengkung, terus berbentuk sabit hingga akhirnya ia bundar sempurna, dan kembali lagi pada bentuknya semula, maka perjalanan ini memakan waktu satu bulan. Dan hal ini membentuk sebuah penanggalan (perhitungan waktu) yang bermanfaat bagi ummat manusia sepanjang sejarah, baik bagi mereka yang terdidik maupun tidak, dari jenis ras dan kabilah manapun mereka dapat menggunakan perhitungan kerja dan kehidupan mereka.

  وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ آيَتَيْنِ فَمَحَوْنَا آيَةَ اللَّيْلِ وَجَعَلْنَا آيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِتَبْتَغُواْ فَضْلاً مِّن رَّبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُواْ عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ وَكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنَاهُ تَفْصِيلاً
 Artinya:
"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas"(QS. Al-Israa: 12)

Siang dan malam dipergantikan untuk keperluan hidup manusia, maka beruntunglah orang-orang yang dapat mengisinya dengan ibadah.






No comments

Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<