Allah Ta’ala berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ
فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ (الأنبياء: 35)
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). Dan Hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (Al
Anbiya’: 35)
Apakah seonggok daging itu benar – benar telahmembeku? Perlahan tapi pasti
tubuhku mengalirkan panas sehingga gunung es dalamhatiku mencair. Aku menata
(kembali) hatiku. Sesungguhnya hati yang tertata,terpelihara dan terawat dengan
sebaik – baiknya pemiliknya akan merasakankelapangan, ketentraman, kesejukkan,
dan keindahan hidup. Semua itu akan tampakpula pada setiap gerak geriknya,
perilakunya, tutur katanya, sunggingansenyumnya, tatapan matanya, riak air
mukanya, bahkan dalam diamnya. Sungguh akumerasakan satu kebanggaan... al isti'laul iman: kebanggaan iman.
Ketika kehendakku tidak sejalan dengan kehendakNya,biarlah kehendakkNya
berjalan atas hidupku. Karena kehendakNya adalah kebaikanuntukku. Ketika
keinginanku tidak sesuai dengan inginNya, biarlah inginNyamenjadi skenario
terbaik bagi hidupku. Karena Dia Maha Tahu segalanya tentangdiriku. Lantas
kubiarkan tangis mengobati kecewaku, bukan kekecewaan kepadaRabbku. Tapi kecewa
pada diriku sendiri karena tak mampu berdiri atas inginNya.Hidup harus
dijalani, sesakit apapun. Karena Rabbku tidak pernah salah memilihjalan
terindah atas hidupku dalam kehendakNya. Aku akan terus berjuang danberusaha
demi kebaikan dan kebahagiaan yang aku yakini.
ابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ
الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ
نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ
وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ
إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ
الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ
الْمُفْسِدِينَ
Artinya:
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS Al Qhashas:77).
Terkadang orang Mukmin yang shalih menuduh tidak disayangi Allah hanya karena
dirinya selalu ditimpa musibah beruntun, hidupnya tidak sejahtera, selalu
diterpa kesulitan hidup dan semacamnya. Musibah kalau menimpa orang yang tak
beriman, memang merupakan ‘azab’, karena Allah SWT benci dan murka kepadanya,
Tetapi kalau yang tertimpa musibah itu adalah orang-orang yang beriman, berarti
Allah SWT menyayanginya.
Read also Ketika Semesta Jadi Saksi Bijaksana #3
No comments
Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<