Kenapa Harus Dia...

Stop telling about her, please!!!

Kenapa selalu mereka? Kenapa selalu si anu dan si itu? Saya tahu mereka itu seperti apa. Tidak usah terlalu berlebihan memuji dan menyanjung. Mereka hanya beruntung. Mereka hanya orang yang ambisius dan melihat perfeksionisasi segalanya hanya dari nilai akademik. Reputasi mereka tentu baik. Mereka tidak membolos kuliah untuk suatu pekerjaan sosial yang tak berbayar. Mereka tidak kekurangan materi untuk mengejar target dan kursus ini-itu. Mereka bahkan tidak bersosialisasi dengan baik. Kalian tahu itu??!!!

Satu diantaranya, aku tahu dia dulu jago mencontek. Tapi apa boleh buat. Dia amat beruntung. Terlahir cantik, berkulit putih, dan pandai bersenam lidah. Apa yang bisa kami lakukan kemudian? Dia kaya dan punya segalanya, apa yang masih perlu dipikirkan panjang-panjang? Dia bahkan tidak lebih layak untuk diteladani daripada kawan-kawan diluar sana. Bahkan kalian!!!

Banyak kawan yang cerdas. Menyalurkan sisi kemanusiaan mereka melalui berbagai aktivitas sosial disana dan disini. Bukan tidak mungkin mereka orang kaya, bahkan mungkin juga mereka tak punya apa-apa. Namun sayangnya mereka kalah pamor dibanding kamu si anu dan si itu. Bahkan mereka tidak sama sekali nilai-oriented. Mereka tidak mengahrapkan balasan atau pujian. Sedangkan mereka nyata-nyata jauh lebih layak dari kalian. Tidak adil. 

Kenapa selalu kalian yang didengung-dengungkan? Bagaimana dengan yang jadi pecundang? Juara dua adalah pecundang sejati. Juara dua hanya perlu selangkah lagi. Juara dua yang tidak layak diperhitungkan. Jika boleh memilih, aku ingin lari dengan orang-orang itu. Aku ingin pergi ketempat yang benar-benar baru. Dengan kehidupan baru, tanpa memberhitungkan status, kekayaan, kecantikan, dan nilai akademik. Izinkan aku berlari...


No comments

Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<