Duka Hujan

Mungkin hujan tidak tahu
Bahwa ketika ia berhenti jatuh
Aku telah lumpuh
Rubuh dalam peluh
Aku seperti hilang seluruh
Jiwa dan rasaku jadi rapuh
Entah emosi atau hanya keluh
Aku pasrah pada bisik serupa hujan dan gemuruh
Jauh sebelum subuh

Kemudian
Mentari datang membawa peringatan
Bagi jiwa-jiwa yang rentan
Bahwa nyawa dan kesempatan
Bukanlah mainan
Mereka hanya titipan

Innalillahi wainnailaihi raji'un
Selamat jalan
Wahai jiwa muda
Tampak renta
 Meregang nyawa
Semoga bersih dari dosa
Sua kita yang kedua
Kelak di surga-Nya

-Dalam perjalanan dari Stasiun Tugu yang menyimpan duka dan kerinduan. Ketika aku masih sulit membedakan apakah ini kenyataan yang menabuh genderang perang  (dalam benak dan batinku). Mungkin mulai saat ini, aku berhenti jadi 'Agen Dewa Hujan'-

No comments

Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<